PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID – Sejumlah titik perlintasan sebidang kereta api di wilayah Kabupaten Purworejo rawan kecelakaan.
Kondisi tersebut disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Perhubungan (Dinhub) untuk meningkatkan keselamatan melalui pemetaan serta rencana pembangunan fly over dan underpass.
Kepala Dinhub Kabupaten Purworejo, Agus Widiyanto, menyebut di wilayah Purworejo terdapat sekitar 30 perlintasan kereta api.
Namun, baru sebagian yang dijaga secara resmi.
“Dari 30 perlintasan itu, 8 dijaga oleh PT KAI, sedangkan 5 dijaga oleh Pemkab Purworejo. Sisanya belum ada penjagaan tetap. Beberapa bahkan dijaga secara swadaya oleh masyarakat,” sebutnya saat dikonfirmasi pada pada Selasa (21/10).
Diungkapkan, Dinhub telah melakukan pemetaan terhadap perlintasan-perlintasan tersebut.
Termasuk rencana pembangunan fly over di Plandi Kecamatan Purwodadi yang sempat tertunda sejak 2020.
“Dulu sudah pernah disurvei dan DED-nya (Detail Engineering Design) juga sudah ada. Namun tertunda karena pandemi Covid-19. Tahun ini rencana akan kami usulkan kembali, tentu dengan proses perizinan dari awal ke Kementerian Perhubungan dan Direktorat Perkeretaapian,” ungkapnya.
Selain itu, Dinhub juga mengkaji kemungkinan pembangunan underpass di sejumlah titik rawan, salah satunya di Desa Dewi, Kecamatan Bayan.
BACA JUGA:Rawan Kecelakaan, Tanjakan Kalijambe di Purworejo Darurat Jalur Penyelamat
Perlintasan tersebut menjadi lokasi kecelakaan tragis yang menewaskan dua warga akibat mobil box MBG tertemper kereta api beberapa hari lalu.
“Kalau melihat situasi di lapangan, peluangnya mungkin tidak memungkinkan untuk underpass. Jadi alternatifnya dengan membangun pos penjagaan permanen, seperti yang sudah ada di beberapa lokasi lain,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan pos tersebut memang memiliki konsekuensi anggaran karena diperlukan petugas jaga yang digaji bulanan.