MAGELANGEKSPRES.ID - Upaya Pemerintah Kota Magelang untuk memperkuat soliditas birokrasi dan menyatukan arah kebijakan pembangunan dituangkan dalam kegiatan Mandala Magelang Strategic Learning.
Kegiatan yang lebih populer dinamakan retreat tersebut dipusatkan di kompleks Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah mulai 4-7 November 2025 mendatang.
Kegiatan ini dirancang sebagai ruang refleksi dan konsolidasi bagi seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
BACA JUGA:Walikota Magelang Minta Layanan Terbaik Disiapkan Jelang Retreat Bos-bos Kadin
Tujuannya agar visi dan misi pemerintahan di bawah kepemimpinan Walikota Damar Prasetyono berjalan serempak, selaras dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta prioritas pembangunan tahun 2026.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Magelang, Anita Diah Lestari menyebut, Mandala Magelang Strategic Learning menjadi bagian dari strategi pemerintahan yang menitikberatkan kesamaan persepsi antarpemimpin OPD.
"Walikota menginginkan semua kepala OPD punya pandangan dan arah kerja yang sama. Framework dan tujuan yang akan dituju harus sejalan agar gerak pembangunan bisa lebih terarah," kata Anita, Selasa (4/11).
BACA JUGA:Perkuat Layanan Publik, Walikota Magelang Minta OPD Gunakan Data Akurat
Ia menuturkan, retret kepemimpinan tersebut bukan sekadar pembekalan teknis.
Lebih dari itu, ada forum pembelajaran manajerial tingkat tinggi untuk memperkuat pola pikir strategis para pejabat daerah.
"Jadi selama empat hari, peserta mengikuti berbagai sesi pembelajaran dan simulasi kebijakan," tuturnya.
BACA JUGA:Kelurahan Cacaban Dinobatkan Sebagai Mitra Terbaik Disdukcapil Kota Magelang
Untuk diketahui, ada sebanyak 32 peserta terlibat. Mereka terdiri dari jabatan tinggi pratama eselon II dan III, seperti Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, dan camat.
Mereka mendapat materi langsung dari BPSDMD Provinsi Jawa Tengah meliputi arah pembangunan daerah, kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneur leadership), serta sinkronisasi program dengan Asta Cita Presiden.
"Tujuannya agar para pemimpin daerah mampu berpikir kreatif, berinovasi, dan cepat merespons perubahan," jelas Anita.