Revitalisasi Alun-alun Temanggung Dorong Partisipasi Masyarakat

Rabu 12-11-2025,16:47 WIB
Reporter : Setyo Wuwuh
Editor : Malik Salman

“Masih banyak yang nabrak-nabrak. Ini contoh kecil bahwa desain belum inklusif,” ujarnya.

BACA JUGA:Kecelakaan Mobil di Jalan Kranggan-Pringsurat, Diduga Akibat Aquaplaning

Selain aspek aksesibilitas, tim perencana juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dan penguatan ekonomi rakyat.

Revitalisasi diharapkan tak sekadar memperindah tampilan alun-alun, tapi juga menghidupkan perekonomian warga sekitar.

“Kalau pemeliharaannya sederhana dan murah, tentu bisa dilakukan dengan mudah. Jadi desain juga harus memikirkan itu,” katanya.

Menurut Paulus, Alun-Alun Temanggung memiliki nilai sejarah panjang yang terekam sejak 1970 hingga 2015.

BACA JUGA:Longsor Terjadi di Sejumlah Wilayah Temanggung, BPBD Himbau Ciri Tanah Amblas

Fungsinya pun terus berkembang, dari tempat bertemunya penguasa dan rakyat, hingga menjadi ruang hijau dan tempat berkumpul warga.

“Kita coba kembalikan alun-alun itu menjadi milik masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, alun-alun bukan hanya ruang terbuka hijau, tetapi juga identitas kota dan titik nol kilometer yang menyimpan jejak perjalanan Temanggung.

BACA JUGA:Kecelakaan Karambol di Temanggung: Satu Tewas, Satu Luka Patah Tulang di Jalan Bejen–Candiroto

Karena itu, FGD ini menjadi wadah penting bagi warga untuk menyampaikan gagasan dan harapan mereka terhadap wajah baru pusat kota.

Melalui diskusi ini, tim berharap rancangan revitalisasi yang dihasilkan benar-benar mencerminkan karakter lokal Temanggung—fungsional, adaptif, aman, nyaman, serta memperkuat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat.

FGD tersebut juga menjadi momentum awal membangun kesadaran bahwa menjaga alun-alun bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tugas bersama seluruh warga Temanggung.

Kategori :