TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Pemerintah Kabupaten Temanggung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses revitalisasi Alun-Alun Temanggung.
Langkah ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi alun-alun sebagai ruang publik yang inklusif, hidup, dan menjadi kebanggaan warga kota.
Ajakan itu mengemuka dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Feasibility Study (FS) Revitalisasi Alun-Alun Temanggung, yang digelar di Pendopo Pengayoman, kemarin.
BACA JUGA:Bupati Temanggung Sidak SDN Watukumpul, Puji Hasil Revitalisasi Sekolah Hasil Swakelola
Acara tersebut dihadiri jajaran Pemkab, perwakilan komunitas, pedagang, serta akademisi.
Tim Ahli dan Perencana FS Revitalisasi Alun-Alun Temanggung, Paulus Bawole, menegaskan bahwa desain ulang alun-alun harus lahir dari semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat.
“Alun-alun ini bukan miliknya Pak Bupati, tapi milik masyarakat semuanya, dan digunakan juga untuk masyarakat,” tegasnya.
BACA JUGA:DPRD Desak Pemkab Temanggung Revitalisasi Pasar Tradisional agar Tetap Hidup di Era Digital
Menurutnya, keberhasilan revitalisasi bukan hanya ditentukan oleh besarnya anggaran, tetapi oleh tingkat kolaborasi antara pemerintah dan warga.
Karena itu, tim perencana berkomitmen melibatkan sebanyak mungkin pihak dalam proses perencanaan, mulai dari perangkat daerah, komunitas kreatif, pedagang kaki lima, hingga kelompok difabel dan lansia.
Paulus menjelaskan, pelibatan masyarakat penting agar rancangan yang dihasilkan benar-benar menjawab kebutuhan nyata pengguna alun-alun.
BACA JUGA:Sabu 1 Gram Bikin Apes, Dua Warga Ngadirejo Temanggung Ditangkap Polisi
Ia menekankan pentingnya desain yang ramah semua kalangan.
“Inklusif ini artinya bisa dipakai semua orang, bukan hanya yang sehat, tapi juga difabel, orang tua, semua bisa menemukan manfaatnya,” jelasnya.
Ia mencontohkan, jalur pemandu bagi tunanetra atau guiding blocks yang sudah ada belum berfungsi maksimal, karena banyak yang justru berujung ke area terhalang.