Kader SAPA Perkuat Perlindungan Kekerasan Perempuan di Kota Magelang

Minggu 16-11-2025,11:11 WIB
Reporter : Denisa Putri
Editor : Arief Setyoko

BACA JUGA:Gubernur Jawa Tengah Minta Kewaspadaan Usai Longsor Cilacap Terjang Dua Dusun

Ketika konflik hadir, mereka belum memiliki instrumen emosional untuk menyelesaikannya.

Situasi itu sering membuat perempuan memilih diam akibat stigma dan kekhawatiran pada reaksi pasangan maupun keluarga.

"Perempuan sekarang tidak boleh hanya diam. Kami senantiasa memberi pendampingan dan menjamin perlindungan kepada siapapun yang melapor bila mendapatkan perlakuan kekerasan,” imbuh Dias.

BACA JUGA:Ritme Kebugaran Menyapa, Pra-Event Borobudur Marathon Hadirkan Yoga hingga Shake Out Run

DPMP4KB memastikan jalur pelaporan semakin sederhana dan kerahasiaan pelapor dijaga sepenuhnya.

Layanan UPT PPA menjadi ruang aman bagi perempuan yang mengalami tekanan emosional, kekerasan fisik, maupun kekerasan verbal.

Sementara itu, Konselor Psikologi UPT PPA Kota Magelang, Dra Ine Indrawati mengulas teknik Psychological First Aid (PFA) sebagai pertolongan awal bagi perempuan atau remaja yang mengalami krisis.

BACA JUGA:Bahaya Gadget pada Balita, Walikota Magelang Ingatkan Orangtua Lebih Waspada

Melalui prinsip 3M (melihat, mendengar, menghubungkan) kader dapat mengenali tanda ketidaknyamanan, kecemasan, maupun tekanan yang dialami warga.

“Kader perlu melatih kepekaan. Situasi warga yang memerlukan pendampingan harus segera dikenali,” ujar Ine.

Ine juga menjelaskan batas usia perkawinan berdasar UU No 16/2019 yang menetapkan usia 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan.

BACA JUGA:HKN ke-61 di Kota Magelang, Wawali Ajak Tenaga Kesehatan Perkuat Layanan Humanis

Kesiapan mental serta kestabilan emosi menjadi landasan relasi yang tangguh. Sebab, ketika relasi dibangun dalam kondisi belum matang, gesekan kecil sering berkembang menjadi konflik berkepanjangan.

Pencegahan pada usia remaja, kata Ine, memberi ruang tumbuh yang lebih aman bagi perempuan dan keluarga.

“Tren menurun, namun pencegahan tetap perlu dilakukan agar remaja mampu menjaga diri dari perilaku berisiko sebelum menikah,” jelas Ine.

Kategori :