MAGELANGEKSPRES.ID - Komunitas Kota Toea Magelang (KTM) menghadirkan pameran “Pahlawan Tak Terlupakan”, di Loka Bdaya, Alun-alun, kemarin.
Satu yang paling menonjol adalah warga etnis Jepang bernama Mitsuyuki Tanaka atau Sutoro.
Koordinator KTM Bagus Priyana mengatakan, pameran menampilkan figur-figur lintas etnis.
BACA JUGA:Karnaval Budaya UNIMMA Mulai dari Pawai Seni Hingga Aksi Sosial Hidupkan Semarak Kemerdekaan
Ada dari Tionghoa, Arab, Jepang, Korea, hingga Jerman dan Skotlandia.
Mereka pernah mengabdikan hidupnya bagi Nusantara.
"Indonesia berdiri di atas banyak kaki. Ragam etnis, suku, agama, dan latar belakang itulah yang menguatkan fondasinya," katanya.
Ia berharap publik kian akrab dengan kisah para pahlawan yang jarang muncul dalam buku pelajaran.
BACA JUGA:BRI Peduli Gaungkan Semangat Kemerdekaan Melalui Program Literasi Anak Negeri
Terlebih lagi, keteladanan para tokoh juga sebagai bentuk penghormatan generasi kini kepada mereka yang mengorbankan banyak hal demi Indonesia.
Di antara figur yang disorot, terselip kisah Mitsuyuki Tanaka ia dikenal masyarakat sebagai Sutoro.
Ia meninggalkan barisan militer Jepang dan memilih bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Magelang pada 1945.
Tanaka menikah dengan Suparti, perempuan asal Brengkel, Salaman, dan menetap di tanah ini sampai akhir hayatnya.
Jejak Tanaka muncul dalam peristiwa pengibaran Merah Putih di Gunung Tidar, 25 September 1945.