Sedangkan karya menjadi medium membangun identitas kota.
Damar menilai Kota Magelang memiliki fondasi yang kuat.
Sebab, potensi tumbuh subur di beberapa sektor seperti kuliner, fashion, konten kreatif, wisata, hingga penyelenggaraan event.
Kendati begitu, pengembangan potensi, kata Damar, menuntut pembacaan yang jernih.
Arah kebijakan harus selaras dengan kapasitas sumber daya manusia.
BACA JUGA:Atria Hotel Magelang Rayakan Ulang Tahun ke-13 Lewat Aksi Sosial dan Pentas Seni Budaya
"Kota Magelang membutuhkan SDM yang mampu bekerja berbasis data dan peluang,” kata Damar.
Ia memberi contoh sektor kuliner lokal yang perlu naik kelas.
Produk diarahkan menjadi identitas kota, bukan sekadar konsumsi harian.
"Lalu di komoditas fashion misalnya, harus ada kolaborasi desainer muda, pelaku usaha, dan agenda kota sehingga mampu menciptakan keberlanjutan," tegasnya.
Damar menegaskan, generasi muda diarahkan menjadi kreator konten strategis.
Namun, konten tidak berhenti pada hiburan, melainkan menjadi sarana membangun persepsi dan promosi kota.
Di sektor pariwisata, lanjut Damar, dibutuhkan pengalaman agar citra Kota Magelang dikenal luas.
“Pemerintah menyiapkan jalannya, komunitaslah yang berjalan,” ujarnya.