4. Beramal sesuai Al-Quran dan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Hilyah Al-Auliya’, 8:17, dinukil dari At-Tadzhib Al-Maudhu’i li Hilyah Al-Auliya’, hlm. 50).
Tidak Meninggalkan Perintah Allah Walaupun Mengalami Musibah
Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6).
Tentang ayat di atas, Qatadah rahimhuallahberkata,
لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ“Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.”
Diantara hikmah di balik musibah yang luar biasa, adalah:
1. Musibah itu sebagai ujian, siapakah yang mampu bersabar.
2. Untuk membersihkan hati manusia dan supaya lepas dari sifat-sifat buruk karena ketika musibah datang, maka kesombongan, ujub, hasad berubah menjadi ketundukan kepada Allah.
3. Iman seorang mukmin menjadi kuat.
4. Musibah menunjukkan kuatnya Allah dan lemahnya manusia.
5. Dengan adanya musibah, kita jadi semangat berdoa dengan ikhlas.
6.Musibah itu untuk membangunkan seseorang yang sedang lalai.
7. Nikmat itu baru dirasakan kalau kita mengetahui lawannya. Kita baru rasakan nikmat sehat ketika kita mendapatkan sakit.