“Di tengah persaingan antarsekolah yang cukup ketat, khususnya dalam penerimaan peserta didik baru, SMA Muhammadiyah Wonosobo tetap dipercaya masyarakat,” katanya.
BACA JUGA:Penghujung Tahun, Harga Cabai Rawit di Wonosobo Meroket
Ke depan, SMA Muhammadiyah Wonosobo akan terus menguatkan jati diri sebagai sekolah islami, meningkatkan prestasi siswa, serta memperkuat pendidikan karakter.
Hal tersebut sejalan dengan visi sekolah, yakni Sekolah Islami Berbasis Teknologi Informasi, Unggul dalam Prestasi, Peduli Lingkungan, dan Siap Menyongsong Masa Depan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, sekolah menyiapkan pendampingan bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui persiapan UTBK.
Sementara bagi siswa yang tidak melanjutkan kuliah, sekolah bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) agar lulusan memiliki sertifikat keahlian.
BACA JUGA:Disapu Angin Puting Beliung, 34 Rumah Warga Desa Kebrengan Wonosobo Rusak
Selain itu, SMA Muhammadiyah Wonosobo juga mulai menggiatkan digitalisasi pembelajaran, termasuk pengenalan coding dan kecerdasan buatan (AI).
Ke depan, sekolah berencana membuka kelas bilingual sebagai langkah menuju internasionalisasi pendidikan.
“Kami sudah menjalin kerja sama resmi dengan beberapa sekolah di Taiwan dan Mesir. Harapannya, dari Wonosobo akan lahir siswa yang siap bersaing dan melanjutkan pendidikan ke luar negeri,” pungkasnya. (adv)