Kinerja Dinkes Purworejo Dinilai Lamban Cukupi APD
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo dinilai lamban dalam menyediakan Alat Pengaman Diri (APD) bagi tenaga medis yang bertugas di posko-posko pemeriksaan Covid-19 yang ada di Purworejo. Padahal, secara anggaran sudah tidak masalah lantaran sudah disepakati adanya realokasi anggaran Rp 37 miliar dari APBD 2020 untuk penanganan Covid-19 termasuk untuk mencukupi kebutuhan APD. Penilaian tersebut disampaikan oleh anggota DPRD, Luhur Pambudi Mulyono usai melakukan pengawasan ke sejumlah posko yang ada di Purworejo diantaranya Puskesmas Bayan, Kutoarjo, Butuh, Pituruh, Kemiri, Gebang dan Purworejo Kota. Temuan di lapangan, kelengkapan APD belum mampu dicukupi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. “Di lokasi posko tersebut, rapid test belum ada sama sekali, hand sanitizer, baju APDjuga masih sangat kurang. Padahal, gelombang pemudik yang masuk Purworejo dan memeriksakan diri di posko terus bertambah. Kalau saya hitung, rata-rata per jam ada 15 orang ODP masuk Purworejo. Ini tentu membutuh kerja sigap dan cepat dari instansi terkait agar pelayanan kesehatan di Posko dapat berjalan dengan lancar,” kata Luhur, Jumat (3/4) petang. Lebih lanjut dikatakannya, ia berharap agar Kepala Puskesmas dapat menggunakan anggaran yang sudah ada di kecamatan untuk berinisiatif mengadakan sendiri APD yang kebutuhannya sangat mendesak jika anggaran realokasi untuk pengadaan APD belum dapat dicukupi. “Sambil menunggu suplai dari Dinkes, tidak ada salahnya memakai anggaran dari internal Puskesmas untuk pembelian APD yang betul-betul mendesak keperluannya karena masing-masing Puskesmas kebutuhannya tidak sama. Hal ini penting agar pelayanan masyarakat dapat berjalan lancar,” katanya. Baca Juga Pemkot Magelang Kaji Bantuan untuk Warga, Dewan Usul Belanjakan Sembako Menurut Luhur, menyikapi lambannya langkah-langkah OPD terkait dalam eksekusi di lapangan, Luhur mendorong bupati agar turun langsung memonitor kinerja OPD guna memastikan skenario penanganan Covid-19 berjalan dengan baik. “Bupati perlu turun langsung mengawal penanganan Covid-19 di Kabupaten Purworejo dengan mengontrol dan memastikan bawahannya betul-betul bekerja sesuai dengan arahannya atau tidak,” tandasnya. Pada bagian lain, dalam kegiatan pengawasan dalam daerah yang dilakukannya, Luhur menerima berbagai keluhan dari tenaga medis dan para medis yang bertugas di posko. Sebagai ujung tombak di garda terdepan, mereka perlu perhatian dan apresiasi dari pemerintah daerah. “Selain insentif yang akan dialokasikan melalui realokasi APBD 2020, penting juga untuk disupport asupan gizinya agar kesehatan mereka juga terjaga. Ini perlu dianggarkan. Mereka sudah banyak berkorban untuk kita,” tandasnya. (luk)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
