Pemudik yang Terisolasi Mengadu ke Wabup Purworejo

Pemudik yang Terisolasi Mengadu ke Wabup Purworejo

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Para pemudik yang diisolasi mengadu ke Wakil Bupati Yuli Hastuti SH. Dalam aduannya, mereka merasa jenuh dan lelah di tempat penampungan isolasi. Yuli Hastuti yang melakukan kunjungan kerja di sejumlah Pondok Pesantren di wilayah Kaligesing, sekaligus menyempatkan waktu untuk melihat secara langsung kondisi warga yang menjalani isolasi di gedung SD Negeri 1 Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing, Jumat (15/5). Baca Juga Masalah Asmara, Pelaku Tega Bantai Anak dan Ibu Menanggapi aduan warga, Yuli Hastuti sangat memaklumi mengingat isolasi membuat seseorang tidak dapat berbuat banyak, khususnya untuk bebas keluar. Namun, warga diminta bersabar karena prosedurnya bagi pemudik dari daerah zona merah harus melalui isolasi. “Mungkin bisa membuat jadwal kegiatan agar tetap ada aktivitas di tempat isolasi terutama untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Seperti olahraga yang ringan karena bulan puasa, juga bisa membuat ketrampilan sendiri. Yang penting bisa diisi dengan kesibukan sendiri supaya tidak terasa bosan di penampungan isloasi.” Ungkapnya. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten, kecamatan, hingga desa/kelurahan berupaya terus melakukan koordinasi dengan memperhatikan dan memantau kepada semua warga yang diisolasi. Sehingga warga yang diisolasi terpantau perkembangannya. Isolasi dilakukan sebagai upaya agar warga yang datang dan warga yang didatangai sama-sama dipastikan sehat tidak terpapar virus corona. “Saya minta warga yang di isolasi jika merasakan kurang sehat baik flu maupun batuk dan lainnya, agar segera lapor kepada petugas. Supaya bisa segera diberi tindakan pemeriksaan,” tegasnya. Sementara itu Kepala Desa Donorejo, Suparman, menjelaskan bahwa warga yang di isolasi berjumlah 16 orang, terdiri 9 laki-laki dan 7 perempuan, dengan usia antara 20 hingga 53 tahun. Masing-masing merupakan pemudik dari daerah zona merah, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Semarang, dan Jogyakarta. Isolasi diwajibkan selama 14 hari. Bahkan dimungkinkan masih ada tambahan pemudik yang akan diisolasi. Untuk tempat isolasi gedung SD masih mencukupi, dan sekolahnya masih libur sehingga dapat digunakan isolasi. Baca Juga Wonosobo Berlakukan Jam Malam Untuk pemeriksaan kesehatan dilakukan dari Pemerintah desa setiap hari dengan melakukan cek suhu badan, dan bidan Desa Donorejo setiap dua hari sekali melakukan cek kesehatan. Untuk menjaga kesehatan difasilitasi olahraga karena ada lapangan bulutangkis, tenis meja, dan lainnya. Selain itu juga disediakan televisi untuk memperoleh informasi dan hiburan. “Kami memberlakukan semua pemudik dari zona merah diisolasi. Kalau ada pemudik langsung pulang menuju rumah,  maka kami segera menjemput untuk diisolasi. Supaya tidak menimbulkan kecemburuan di masyarakat,” jelas Suparman. Salah satu warga pemudik dari Depok yang diisolasi, Winarno (30), mengeluhkan sangat jenuh di tempat isolasi. Namun, karena aturan ia terpaksa tetap menjalani. “Sebenarnya sangat ingin pulang kerumah berkumpul keluarga, karena selama di sini hanya bisa komunikasi dengan keluarga lewat telepon. Diisolasi sangat melelahkan, selama 14 hari hanya di tempat penampungan, seperti orang terkekang tidak bisa melihat luar. Karena situasi pandemi covid, saya jalani demi kebaikan semuanya dan kesehatan saya dan keluraga,” ujarnya. Dalam kunjungan di sejumlah Ponpes, Wabup didampingi Camat Kaligesing Hariyono SSos, Camat Purworejo Sudaryono SSos, dan Camat Pituruh Yudi agung Prihatmo SSTp. Sejumlah bantuan beras disalurkan untuk meringankan beban Ponpes. (top)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: