Satpol PP Razia Sejumlah Pelajar yang Keluyuran
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Satpol PP Kota Magelang berhasil menjaring sejumlah pelajar yang keluyuran di saat pemerintah menerapkan \"social distancing\". Pelajar yang tertangkap itupun diberi pembinaan dan pemahaman terkait pandemik corona (covid-19). Kepala Satpol PP Kota Magelang, Singgih Indri Pranggana mengatakan, operasi terhadap pelajar digelar sejak Pemkot Magelang memberi imbauan kepada siswa untuk belajar di rumah. Namun sayangnya, para pelajar belum paham tentang sosial distance. Justru mereka kerapkali berkerumun di tempat keramaian. \"Sejak diberlakukan imbauan itu, kita sisir ke beberapa tempat, ternyata banyak anak-anak berstatus pelajar kongkow-kongkow dan berkumpul. Harusnya mereka kan belajar di rumah, dan mengurangi kegiatan di luar, kalau tidak benar-benar penting. Tapi mereka menganggap bahwa ini sedang libur sekolah,\" katanya, kemarin. Petugas menyisir sejumlah titik keramaian dan tempat yang biasa dipakai para pelajar bermain, seperti warnet, taman, dan pusat perbelanjaan. Saat razia masih ada beberapa anak usia sekolah yang bermain di warnet atau tempat penyewaan game online. Petugas pun memberi pengertian supaya mereka pulang. \"Kami sebatas memberi pengertian agar mereka lebih baik pulang. Lalu kami juga jelaskan mengenai darurat corona, dengan harapan mereka sadar dan mengurangi aktivitas di luar yang tidak berguna,\" ujarnya. Baca Juga Serentak Cegah Corona, Bupati Zaenal Turut Semprotkan Cairan Disinfektan Beberapa titik yang disisir antara lain di Jalan A Yani (Poncol), Jalan Sriwijaya, Samban, dan lainnya. Pihaknya juga mengimbau pengelola warnet agar mematuhi kebijakan ini, dengan melarang remaja berusia sekolah untuk keluyuran. \"Ini penting untuk menekan atau antisipasi penyebaran Covid-19 yang lebih luas lagi. Apalagi anak-anak ini kelompok yang rentan terpapar virus,\" tutur Singgih. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono menambahkan, Satpol PP secara rutin melakukan operasi ke lapangan untuk mencegah para pelajar tidak keluyuran ke tempat-tempat yang tidak seharusnya. \"Para pelajar ini diliburkan karena untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19, karena itu petugas berupaya agar mereka pulang dan tetap belajar di rumah,\" ungkap Joko. Menurutnya, kebijakan social distance ini sangat perlu didukung masyarakat semua kalangan. Termasuk para pelajar. Adapun mereka diliburkan datang ke sekolah juga dengan harapan mereka mengurangi interaksi secara bersama-sama, sehingga penyebaran corona bisa dicegah. \"Tapi kalau mereka tetap berkerumun artinya kan sia-sia. Untuk itu, saya harapkan kesadaran semua pihak untuk mendukung kebijakan dan imbauan pemerintah ini, demi kebaikan bersama,\" katanya. Joko menambahkan, kegiatan ini sekaligus merupakan implementasi surat edaran (SE) Walikota Magelang nomor 440/139/220 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi Covid-19 di Kota Magelang. Salah satu langkahnya, kata Joko, adalah dengan meliburkan sekolah dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK sederajat selama 2 minggu sejak Senin 16 Maret 2020 diganti menjadi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara online. (wid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
