Legenda Gunung Telomoyo Lokasi Persemayaman Hanoman Hingga Tragedi Kematian Personel Pengrawit Wayang Kulit
Legenda Gunung Telomoyo Lokasi Persemayaman Hanoman Hingga Tragedi Meninggalnya Pengrawit Wayang Kulit Tanpa S-WIWID ARIF-CANVA
Tragisnya dalam peristiwa tersebut seluruh kru pementas wayang tersebut tak ada yang selamat.
Setelah kejadian itu, Desa Sepayung kemudian berganti nama menjadi Dusun Dalangan. Dalangan berasal dari kata dalang atau pemegang dan pembawa cerita wayang.
Dalangan menggantikan Sepayung untuk mengingatkan bahwa pernah terjadi kecelakaan massal di desa tersebut. Maka untuk mengenangnya, diganti Desa Sepayung menjadi Dusun Dalangan, yang kemudian kita kenal sampai sekarang.
Hingga saat ini, beberapa makam kuno di pinggir dusun tak jauh dari rute pendakian Gunung Telomoyo kerap kali dianggap sebagai makam pengrawit dan dalang wayang yang meninggal akibat bencana tersebut.
Ada juga berbagai kisah terkait dengan suasana mistis di jalur pendakian Gunung Telomoyo.
Jalur Pendakian Gunung Telomoyo
Gunung Telomoyo memiliki dua jalur pendakian.

Pemandangan puncak Telomoyo-ARIF SETYOKO-MAGELANG EKSPRES
Selain jalur yang dapat dilalui oleh sepeda motor, juga terdapat satu jalur lainnya yang khusus untuk pendakian dengan berjalan kaki.
Jalur satu ini cenderung lebih sepi dan lebih sering digunakan untuk bermalam dengan mendirikan tenda.
Berbagai kejadian mistis seringkali menghantui para pendaki, mulai dari aroma wangi bunga-bunga hingga keramaian yang seolah-olah seperti sedang berada di pasar.
Seorang pendaki bercerita pengalamannya bermalam di puncak Gunung Telomoyo.
Saat akan beranjak tidur, ia mencium aroma ubi bakar yang sangat menyengat.
BACA JUGA:Sejarah Sumber Air Panas di Kompleks Pemandian Air Hangat Sumberarum Tempuran Magelang
Kemudian berubah menjadi aroma busuk bangkai hewan, lalu berubah lagi menjadi wangi bunga mawar, dan terakhir bunga melati. Hampir semua rekan pendaki menciumnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
