Melawan Stunting: Strategi Komprehensif Kota Magelang dalam Mencetak Generasi Sehat dan Cerdas

Melawan Stunting: Strategi Komprehensif Kota Magelang dalam Mencetak Generasi Sehat dan Cerdas

Sunarko, Poltekkes Kemenkes Semarang, Prodi Keperawatan Magelang.-IST-MAGELANG EKSPRES

MAGELANGEKSPRES.ID - Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), masih menjadi tantangan kesehatan nasional maupun daerah.

Kota Magelang, sebagai salah satu kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi di Jawa Tengah, tidak luput dari perhatian terhadap masalah ini.

Meskipun prevalensi stunting di Kota Magelang tergolong lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional, komitmen untuk menurunkan angka stunting hingga ke titik terendah terus digalakkan.

BACA JUGA:Dosen Untidar Kenalkan Inovasi Pangan Lokal untuk Cegah Stunting di Magelang

Artikel ini akan mengupas strategi, inovasi, dan kolaborasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Magelang dalam memerangi stunting.

Gambaran Situasi Stunting di Kota Magelang

Berdasarkan data Dinas Kesehaatan Kota Magelang, target penurunan Stunting di Kota Magelang pada tahun 2023 sebesar 10,16%, tahun 2024 sebesar 8,65%.

Berdasarkan hasil penimbangan bulan September 2023, prevalensi stunting sebesar 9,8%.

BACA JUGA:TP PKK Kota Magelang Perkuat Genting Jadi Andalan Tekan Angka Stunting

Berdasarkan hasil penimbangan bulan Februari 2025, prevalensi stunting sebesar 11,03%.

Angka ini jauh di bawah prevalensi stunting nasional yang masih berada di atas 20%.

Capaian ini menempatkan Kota Magelang sebagai salah satu daerah dengan prevalensi stunting terendah di Indonesia.

Penyebab dan Tantangan Stunting di Perkotaan

Sebagai wilayah perkotaan, Kota Magelang menghadapi tantangan yang khas dalam penanganan stunting:

1. Faktor Sosial Ekonomi: Meskipun pusat pertumbuhan ekonomi, masih terdapat keluarga dengan pendapatan rendah yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi berkualitas.

2. Pola Asuh: Kesibukan orang tua bekerja seringkali menyebabkan kurangnya perhatian terhadap pola makan, sanitasi, dan stimulasi anak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait