Mengungkap Lembaran yang Terlipat dari Sejarah, Memori Palagan Magelang yang Tersisa di Kampung Tulung

Mengungkap Lembaran yang Terlipat dari Sejarah, Memori Palagan Magelang yang Tersisa di Kampung Tulung

SEJARAH. Rumah ini dulunya milik Lurah Moeso Atmoprawiro yang pada masa revolusi, difungsikan sebagai dapur umum sekaligus markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) Magelang di Kampung Tulung, Kelurahan Magelang.-DOKUMEN-MAGELANG EKSPRES

Dari tempat itulah, Soekarno menegaskan bahwa Magelang telah memberikan darahnya bagi republik yang baru lahir.

Kini, peristiwa itu hanya tersisa di cerita-cerita warga tua Kampung Tulung.

Setiap tahun, mereka menggelar peringatan sederhana, membaca ulang narasi perjuangan dan menampilkan reka adegan pertempuran.

Tidak untuk gagah-gagahan, hanya saja agar anak cucu tahu bahwa kemerdekaan lahir dari darah dan air mata.

"Palagan Magelang ini mestinya dikenang seperti Palagan Ambarawa. Karena tanpa peristiwa di Magelang, rangkaian perlawanan di Jawa Tengah tak akan lengkap,” ujar Bagus.

Bagus berharap pemerintah memberi perhatian lebih, bukan sekadar tugu atau plakat, melainkan kesadaran sejarah di benak generasi muda.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait