SMK Negeri 3 Magelang Mantapkan Kurikulum Merdeka Lewat IHT Asesmen Pembelajaran Mendalam

Dalam pelatihan tersebut, para guru juga diajak menguasai berbagai bentuk asesmen autentik.

Melalui observasi, wawancara, portofolio, praktik demonstrasi, hingga proyek, guru dilatih untuk menilai kemampuan murid secara menyeluruh dan nyata.

Pendekatan ini diyakini lebih mampu menggambarkan capaian kompetensi dibandingkan metode konvensional.

BACA JUGA:Kota Magelang Raih Anugerah Cita Negeri, Validasi Kota Damai dan Inklusi

Selain itu, peserta mendalami empat pendekatan penentuan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).

Mulai dari penggunaan deskripsi kualitatif hingga persentase, tujuan utamanya memastikan guru memahami cara menilai perkembangan siswa dengan lebih tepat.

Dedy menutup sesi dengan penegasan bahwa asesmen yang tepat akan menumbuhkan growth mindset pada siswa.

Ia menyebut pembelajaran seharusnya mendorong siswa untuk lebih sadar, bermakna, dan menyenangkan.

BACA JUGA:Generasi Muda Kota Magelang Didorong Percepat Inovasi, Lewat Program Z-Hub

"Kita harus menciptakan ruang belajar yang memungkinkan murid menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata," ujarnya sambil mengajak guru menjadi penggerak perubahan di kelas.

Melalui In House Training (IHT) ini, SMK Negeri 3 Magelang berharap seluruh guru semakin siap menerapkan Kurikulum Merdeka secara konsisten dan menciptakan pembelajaran yang benar-benar transformatif bagi generasi muda.

Sumber: magelang ekspres