UNIMMA Perluas Jejaring Riset Internasional Lewat Borobudur International Symposium

MAGELANGEKSPRES.ID - Upaya Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) memperkuat posisi di panggung akademik internasional terlihat dalam penyelenggaraan the 7th Borobudur International Symposium (BIS) dan the 3rd Interconnects 2025.

Forum ini menghimpun ratusan akademisi dari 14 negara dan memusatkan perhatian pada transformasi lingkungan serta perkembangan teknologi hijau.

Kegiatan yang berlangsung daring Rabu (10/12) tersebut mencatat partisipasi luas dari 165 institusi.

BACA JUGA:Ikatan Alumni UNIMMA Salurkan Donasi Rp10 Juta ke Sumatera

Sebanyak 20 perguruan tinggi bertindak sebagai co-host.

Jumlah abstrak mencapai 372 naskah, meningkat dibandingkan penyelenggaraan dua tahun terakhir.

Data itu menunjukkan bahwa minat terhadap isu keberlanjutan dan masyarakat digital terus tumbuh di komunitas akademik.

BACA JUGA:CSICE UNIMMA Kembangkan Aksi Ekonomi Sirkular Lewat Seminar Internasional

Chairman 7th BIS, Prof Dr Ir Muji Setiyo ST MT menyatakan forum ini berkembang menjadi ruang kolaborasi ilmiah lintas negara.

"Keterlibatan 14 negara dan ratusan peneliti menunjukkan bahwa BIS dipercaya sebagai forum untuk memperkuat jejaring riset berkelanjutan," kata Prof Muji Setiyo.

Sejumlah pembicara kunci dari Turki, Malaysia, Australia, dan Indonesia memaparkan perkembangan riset terbaru mengenai teknologi hijau, tata kelola lingkungan, dan dinamika transformasi digital global.

BACA JUGA:Atlet Tapak Suci UNIMMA Lolos Kualifikasi, Perkuat Kontingen di Porprov Jateng 2026

Ragam perspektif tersebut memperluas cakupan isu yang menjadi perhatian forum.

Sementara itu, Rektor UNIMMA, Dr Lilik Andriyani SE MSi mengatakan, penyelenggaraan BIS merupakan bagian dari agenda internasionalisasi kampus.

Sumber: magelang ekspres