Sunnah-Sunnah yang Terlupakan

Sunnah-Sunnah yang Terlupakan

Sunnah-Sunnah yang Terlupakan--

“Istikamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah salat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudunya kecuali seorang mukmin.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).

9. Meminta Izin Tiga Kali Bila Bertamu

Bila bertamu ke rumah seseorang, maka mintalah izin terlebih dahulu. Jika misalnya saat bertamu tidak diizinkan, maka lebih baik kembali pulang.

“Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA:Meraih Cinta Allah dengan Merutinkan Puasa Sunnah Selepas Ramadhan

10. Menjilati Ujung Jari Setelah Selesai Makan

Menjilat ujung jari setelah selesai makan adalah sunnah Rasululullah yang tak banyak diketahui sehingga tak banyak orang yang mengerjakannya.

11. Makan dengan Menggunakan Tiga Jari

Rasulullah mempunyai kebiasaan makan dengan menggunakan tiga jari. Namun tak banyak umat Muslim yang mengerjakan amalan sunnah itu.

Anjuran untuk makan dengan tiga jari itu berlaku untuk makanan yang memungkinkan menggunakan tiga jari semisal korma, roti dll. Adapun makanan yang tidak memungkinkan semisal bubur atau yang lainnya maka tidak berlaku anjuran untuk makan dengan tiga jari.

12. Memakan Makanan yang Jatuh Setelah Kotoran yang Melekat Dibuang

Ketika sedang makan Rasulullah biasa mengambil makanan yang jatuh kemudian memakannya setelah membersihkan dan membuang yang kotor.

Dalam Shahih Muslim terdapat bab yang berjudul, “Anjuran menjilati jari dan piring (setelah selesai makan, pent) serta memakan suapan yang jatuh setelah kotoran yang melekat dibersihkan dan dimakruhkan membersihkan tangan sebelum dijilati”.

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَ بِلَعْقِ الأَصَابِعِ وَالصَّحْفَةِ وَقَالَ « إِنَّكُمْ لاَ تَدْرُونَ فِى أَيِّهِ الْبَرَكَةُ ».

Dari Jabir, sesungguhnya Nabi memerintahkan untuk menjilati jari jemari dan piring makan. Nabi bersabda, “Kalian tidak mengetahui di bagian makanan yang mengandung barokah” (HR Muslim no 5420).

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا وَقَعَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَأْخُذْهَا فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى وَلْيَأْكُلْهَا وَلاَ يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ وَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ بِالْمِنْدِيلِ حَتَّى يَلْعَقَ أَصَابِعَهُ فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى فِى أَىِّ طَعَامِهِ الْبَرَكَةُ ».

Dari Jabir, Rasulullah bersabda, “Jika ada suapan makanan yang jatuh maka hendaknya diambil, kotoran yang melekat dibuang lalu dimakan. Jangan biarkan suapan makanan tersebut untuk setan. Janganlah kalian bersihkan tangan kalian sesudah makan dengan sapu tangan hingga kalian jilati terlebih dahulu jari jemari kalian karena kalian tidak tahu secara pasti letak dari barokah makanan” (HR Muslim no 5421).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: