Aplikasi Rumah Belajar Optimalisasi e-Learning di Kota Magelang
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG TENGAH - Program e-learning (konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar) mulai dioptimalkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang. Terlebih aplikasi Rumah Belajar yang sudah diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Hal tersebut dikatakan Kepala Disdikbud Kota Magelang, Agus Sujito kepada wartawan, Kamis (23/1). Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan mengumpulkan kepala sekolah di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sederajat. ”Tujuannya supaya penggunaan e-learning dapat dioptimalkan. Kita sudah di zaman serba digital dan di dunia pendidikan pun mengikuti itu. Kemendikbud sudah mengembangkan aplikasi Rumah Belajar yang secara gratis dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya. Ia menjelaskan, aplikasi yang menjawab kebutuhan jelang era industri 4.0 ini berisi beragam konten pembelajaran dan aplikasi pembelajaran elektronik untuk siswa dan pendidik. Caranya mereka bisa mengunduh aplikasi ini dan langsung bisa memanfaatkannya. ”Saya ingin pendidik dan siswa mengoptimalkan fasilitas dari pemerintah ini. Di samping juga aplikasi e-learning lain yang sudah ada, termasuk yang disediakan pihak swasta dengan sistem berbayar,” ujarnya. Baca Juga Tiga Pelajar Pelaku Pembacokan Diciduk Polisi di Rumah Masing-Masing Optimalisasi penggunaan e-learning ini juga seiring adanya bantuan dari pemerintah berupa BOS Kinerja yang diwujudkan dalam bentuk tablet. Di Kota Magelang, sebutnya, ada 14 sekolah tingkat SD dan SMP yang menerima BOS Kinerja dari Kemendikbud tersebut. ”Tingkat SD ada 11 sekolah, sedangkan SMP ada 3 sekolah. Namun, baru ada 5 sekolah tingkat SD yang sudah terealisasi pada Desember 2019 lalu, sedangkan SMP belum semua. Memang ada kendala di ketersediaan barangnya, dan rencana akan terealisasi di tahun 2020 ini,” jelasnya. Namun demikian, untuk dapat merealisasikan BOS Kinerja itu pihak sekolah masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kemendikbud. Sembari proses menunggu ini, pihaknya ingin ada optimalisasi dari pihak sekolah terkait pembelajaran secara elektronik. ”Penerima BOS Kinerja ini cukup banyak, ada ratusan siswa di 14 sekolah itu. Siswa SD yang menerima dari kelas 6, sedangkan siswa SMP yang duduk di kelas 7. Nilai barangnya sekitar Rp2 juta per tablet per siswa. Jumlah siswa bervariasi di tiap sekolah,” pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
