Jebakan 'Batman' Platform Digital Global bagi Pers
ILUSTRASI. Gambaran media massa konvensional di Indonesia yang mulai meredup akibat peran platform digital global, yang mulai menodai janji mereka untuk selalu imparsialitas.-IST-MAGELANG EKSPRES
Bahkan, platform digital juga sudah nyata-nyata bersikap instrumentalistik. Mereka bisa memoderasi sendiri.
Sebut contoh, ketika perusahaan platform digital melarang media massa atau publisher menggunakan clickbait, ujaran kebencian, berita bohong, serta praktik jurnalis negatif lainnya, tapi di satu sisi mereka dengan jor-joran memberikan traffic, iklan, dan lain sebagainya, yang dimanfaatkan media massa tetap eksis di tengah situasi yang kembang kempis.
Diakui atau tidak, keberadaan platform digital secara global telah menguasai lanskap industri media dan penerbit.
BACA JUGA:Bukan Rp8000, Sebenarnya Segini Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS
Dalam praktiknya, platform digital kini bukan hanya sekadar perusahaan teknologi, tetapi juga telah bertransformasi menjadi perusahaan penerbit.
Dari latar belakang itu, ditambah kegaduhan pikiran para wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Magelang, berencana menggelar Festival Jurnalistik dalam rangkaian HPN di tahun 2025.
Dengan acara itu, wartawan ingin mengukuhkan lagi kedaulatan pers sebagai pilar demokrasi di Indonesia yang sudah mengawal perjalanan sejarah sejak bangsa ini berdiri.
BACA JUGA:8 Alasan TikTok Dibanned di Amerika Serikat, Mulai Keamanan Data Hingga Ketegangan dengan China
Harapannya melalui festival jurnalistik, wartawan tidak sekadar menggelorakan kedaulatan media massa, tapi juga mengenalkan lagi kepada anak-anak, generasi bangsa ini, agar mampu menuangkan ide, gagasan, dan pemikirannya dengan cara-cara positif, melalui aksi menulis, dan menginformasikan kepada khalayak luas.
Harapan lainnya, lewat kegiatan itu, ada tindak realistis dari pemerintah guna mengambil peran aktif dengan menerapkan kebijakan yang mendukung pengembangan ekosistem media, sektor perbankan, teknologi informasi, serta kewirausahaan nasional dan daerah yang mandiri dan berdaulat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
BACA JUGA:Selamat! BPIP Raih Penghargaan Kualifikasi Informatif dari Komisi Informasi Pusat
Meskipun tidak di depan mata, namun paling tidak gerakan-gerakan kecil ini dapat memperpanjang usia media yang berdaulat di tengah jebakan "batman" pusaran platform digital yang secara signifikan telah mengubah ekologi media massa konvensional.
Artikel ini ditulis oleh Wiwid Arif, Ketua PWI Kota Magelang
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
