Jejak Sejarah, Perkumpulan di Magelang Sempat Usulkan Sultan HB IX Jadi Raja Indonesia
Sri Sultan Hamengku Buwono IX sang penjaga kedaulatan-museumkepresidenan-MAGELANG EKSPRES
MAGELANGEKSPRES.ID - Riuh kemerdekaan belum genap terdengar.
Di tahun 1945, ketika republik belum sepenuhnya lahir, wacana bentuk negara masih jadi perdebatan senyap.
Di balik layar sejarah, sebuah gagasan mengemuka.
Indonesia hendak dijadikan monarki, Sri Sultan Hamengku Buwono IX didorong naik takhta sebagai raja pertama negara merdeka.
BACA JUGA:Ini Alasan Prajurit Nusantara Tidak Memakai Baju Zirah Seperti Ksatria Kerajaan di Eropa
Bukan sekadar rumor jalanan, usulan ini lahir dari diskusi para elite.
Termasuk para pamong praja, tokoh feodal, dan kekuatan Jepang yang kala itu masih bercokol di tanah Jawa.
Ahli sejarawan meyakini, Magelang jadi lokasi gelaran pertemuan penting para pendukung ide ini.
Sejarawan John Monfries dalam biografinya, Sultan Hamengkubuwono IX: Prince in a Republic, mencatat dengan gamblang.
BACA JUGA:Perluas Wawasan Mahasiswa Polbangtan dan PEPI Kementan, Delegasi Jepang Kenalkan SSW
"Kelompok pendukung monarki bertemu dan sepakat mengusulkan Sultan sebagai kepala negara baru,” tulisnya.
Narasi itu mencuat dari birokrasi era kolonial yang tak asing dengan struktur feodal.
Mereka, yang sebagian besar dibesarkan dalam struktur kekuasaan kerajaan, melihat monarki sebagai sistem yang tertib, stabil, dan akrab.
Namun, Sultan punya suara sendiri. Tegas dan tanpa ragu, ia menolak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
