Jejak Sejarah, Perkumpulan di Magelang Sempat Usulkan Sultan HB IX Jadi Raja Indonesia

Jejak Sejarah, Perkumpulan di Magelang Sempat Usulkan Sultan HB IX Jadi Raja Indonesia

Sri Sultan Hamengku Buwono IX sang penjaga kedaulatan-museumkepresidenan-MAGELANG EKSPRES

BACA JUGA:Sejarah Terulang Setelah 56 Tahun, Ini Dasar Hukum Penyerahan Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih oleh BPIP

Sebuah sikap yang menunjukkan bahwa meskipun berdarah raja, prinsip republik sudah terpatri dalam hati Sultan.

Sultan dikenal bukan pengejar kekuasaan, melainkan penjaga nalar kebangsaan.

Sementara itu, di sisi lain kekuasaan, Jepang sempat menggoda gagasan mengangkat Soekarno sebagai raja.

Sama dengan Sultan, Soekarno juga menolak mentah-mentah gagasan itu.

BACA JUGA:Sejarah dan Alasan Kuat Rohingya Enggan Kembali ke Negara Asal Mereka Myanmar

Dalam otobiografi, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Bung Karno menulis, "Aku tidak menghendaki sebuah kerajaan. Aku selalu berbicara menentang bentuk lain, kecuali republik."

Wacana monarki memang punya pijakan historis.

Beratus-ratus tahun, Nusantara dihuni oleh ratusan kerajaan yang meski begitu, justru di situlah letak kelemahannya.

Tidak ada satu raja pun yang berani menuju panggung nasional.

BACA JUGA:BRI Terbitkan Social Bond Senilai Rp5 Triliun untuk Dukung Pembiayaan Inklusif dan Berkelanjutan

Bahkan, di forum resmi BPUPKI, para bangsawan dari Yogyakarta dan Surakarta lebih banyak diam.

Suara lantang justru keluar dari PF Dahler, seorang Indo-Eropa yang percaya monarki sebagai wakil Tuhan di bumi.

Namun mayoritas anggota sidang berpikir sebaliknya.

Ki Bagus Hadikusumo misalnya. Ia tegas mengatakan bahwa kepala negara harus dipilih rakyat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres