11 Mahasiswa Praktik di Wonosobo Ekspres

11 Mahasiswa Praktik di Wonosobo Ekspres

MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Universitas Sains Al Quran (Unsiq) kembali menerjunkan sebanyak 11 mahasiswanya dalam program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di harian Wonosobo Ekspres, Karangkajen, Jaraksari, kemarin (22/7). Sebanyak lima orang mahasiswa dan enam orang mahasiswi dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam itu dalam 20 hari ke depan akan melatih kemampuannya dalam menyusun berita maupun berbagai proses dalam dunia jurnalistik. Menurut salah satu dosen pembimbing, Samsurrohman, ke-11 peserta PPL itu diharapkan bisa mengembangkan baik pemikiran, kemampuan, hingga pola kerja yang menunjang pembelajaran mereka di bidang penyiaran. Selain itu harapannya mereka bisa menemukan topik atau judul untuk skripsi mereka, yang harus mulai dikerjakan usai PPL. “Harapan kami dengan praktik langsung di lapangan ini, para mahasiswa Unsiq bisa mengembangkan apa yang selama ini belum mereka dapatkan di bangku kuliah. Hal itu mengingat mereka harus benar-benar terjun dan mengalami proses dalam penulisan berita hingga proses menjadi seorang jurnalis di lapangan. Sehingga membutuhkan kerjasama dengan media, seperti Wonosobo Ekspres,” ungkapnya ketika melepas para mahasiswa. Sebelum para peserta PPL terjun ke lapangan mereka mendapatkan sekilas materi jurnalistik dasar dari Wonosobo Ekspres. Menurut Agus Supriyadi, kepala Biro Wonosobo Ekspres, diharapkan dalam proses PPL tersebut para mahasiswa bisa serius untuk belajar menyusun berita hingga nantinya bisa mendapat pengalaman untuk kemudian dikembangkan sebagai bagian dari kompetensinya dari jurusan KPI. “Para peserta PPL ini dituntut untuk bisa menulis setidaknya satu berita setiap hari dan untuk bisa berkoordinasi bersama timnya. Mereka juga diharapkan bisa bekerja bersama timnya sesuai dengan tema yang akan mereka angkat,” ungkapnya. Ditanggapi salah satu peserta, Asprilla Ino, bahwa setelah bertemu muka langsung dengan jurnalis dan berbagi terkait dunia jurnalistik ternyata cukup berbeda dengan apa yang dibayangkannya. Bahkan menurutnya salam teknis peliputan juga menuntut mereka untuk cepat beradaptasi. “Kadang untuk mengangkat suatu tema saja menurut kami cukup sulit, apalagi harus menulis setiap hari. ternyata menghadapi narasumber dengan latar belakang berbeda butuh teknik yang cerdas dari seorang jurnalis. Harapan kami bisa kompak sampai akhir karena di tahap ke dua kami juga akan PPL di stasiun Radio,” pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: