Fatayat NU Jateng Bekali Kader Bantu Pemerintah Turunkan Angka Stunting di Kabupaten Magelang

Fatayat NU Jateng Bekali Kader Bantu Pemerintah Turunkan Angka Stunting di Kabupaten Magelang

PAPARAN. Atatin Malihah Wakil ketua PW Fatayat Jateng saat memberi penjelasan stunting kepada Kader PAC Fatayat NU Kabupaten Magelang, Sabtu, 14 September 2024 di Gedung PCNU Kabupaten Magelang.-Heni Agusningiyas-Magelang Ekspres

MUNGKID, MAGELANGEKSPRES - Kader PAC Fatayat NU Kabupaten Magelang mengikuti Orientasi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) Sabtu, 14 September 2024 di Gedung PCNU Kabupaten Magelang. 

Acara tersebut diadakan oleh Perwakilan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah bekerja sama dengan UNICEF. 

Kegiatan kedua kalinya ini diadakan dengan mengambil tema bertajuk “Optimalisasi Peran Kader PMBA Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Magelang“. 

Wakil Sekretaris PW Fatayat NU Jawa Tengah Umi Hanik menjelaskan, orientasi bertujuan untuk membekali pengurus PAC Fatayat NU se-Kabupaten Magelang dalam bidang kesehatan sebagai upaya membantu pemerintah pada pencegahan stunting.

BACA JUGA:PC Muslimat dan Fatayat NU Wonosobo Santuni 450 Anak Yatim dan Duafa

"Kegiatan ini merupakan tahun kedua kerja sama antara Fatayat NU dan Unicef serta Tanoto Foundation, yang berorientasi pada pemberian makanan bayi dan anak di Kabupaten Magelang sebagai salah satu strategi pencegahan stunting yang dilakukan oleh Fatayat NU," katanya.

Umi mengungkapkan untuk peserta perwakilan dari masing-masing PAC se Kabupaten Magelang. Dengan kegiatan penguatan kapasitas ini diharapkan para kader mampu mendampingi ibu hamil dan ibu baduta (bayi usia dua tahun ke bawah) di wilayahnya masing-masing

“Jadi nanti harapannya peserta ini memiliki bekal terkait 1.000 hari pertama kehidupan manusia (1000 HPK) minimal memberikan satu pesan pencegahan stunting,” jelas Umi.

Pihaknya menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan strategi pencapaian visi misinya Fatayat terutama di bidang Kesehatan. Pasalnya salah satu fokus isu dari wilayah sampai ke cabang dan ke bawah masih masalah stunting.

“Ini tahun ke dua Fatayat NU untuk program 'Sambung Simbok Sambang Bocah' di Jawa Tengah, yang sangat membantu pemerintah untuk pencegahan stunting, terutama edukasi ke Masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:Duet Ansor-Fatayat Purworejo Sukses Gelar Butuh Bersalawat

Dia menyebutkan guna menyukseskan program tersebut Fatayat NU senantiasa melibatkan instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan. Narasumber orientasi kami menghadirkan dari Dinas Kesehatan PW Fatayat NU Jawa Tengah. 

“Kami tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan termasuk salah satu narasumber yang memberikan penguatan kapasitas juga dari dinas Kesehatan. Kalau untuk PAC mereka biasanya berkoordinasi dengan Puskesmas yang di desa-desa koordinasinya dengan bidan desa mana kira-kira keluarga yang butuh diintervensi lebih dan mana yang tidak,” ujar Umi Hanik.

Diketahui pada tahun pertama (2023) PW Fatayat NU Jawa Tengah telah berhasil mendampingi sebanyak 52 ribu ibu hamil dan ibu baduta. Sementara PC Fatayat NU Kabupaten Magelang ada kurang lebih 5000 dampingan ibu hamil dan ibu baduta, 100 diantaranya merupakan dampingan intensif. Diharapkan pada tahun kedua ini ada peningkatan dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: