20.000 Konten di Medsos Berkonten Seksual, Ajak Kaum Milenial Magelang Lebih Bijak

20.000 Konten di Medsos Berkonten Seksual, Ajak Kaum Milenial Magelang Lebih Bijak

MAGELANGEKSPRES.COM.BOROBUDUR - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menggelar Festival Media Komunitas 2019 di Balkondes Ngaran Borobudur, Sabtu (19/10). Kesempatan ini Kemen PPPA mengajak kaum milenial agar dapat menggunakan media sosial (medsos) internet dengan bijak, dikarenakan media sosial rawan eksploitasi anak dan perempuan. "Dari data Kepolisian terdapat 20.000 konten yang mengandung seksual online, dan terdapat anak-anak yang tereksploitasi seksual secara online. Festival ini untuk mengedukasi masyarakat agar dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan dapat melindungi anak dan perempuan dari kejahatan online," ucap Deputi Bidang Perlindungan Partisipasi Masyarakat Kemen PPPA, Indra gunawan. Kegiatan tersebut diikuti oleh pelajar dan masyarakat Magelang sekitar, serta menghadirkan beberapa narasumber berkompeten di bidangnya. Perwakilan dari Twitter Indonesia, Agung Yudha mengatakan bahwa dalam mengelola akun media sosial pribadi, selain diberikan pendampingan, remaja perlu diberikan pemahaman agar mereka menjaga akun tersebut layaknya ruang bermain mereka. "Masing - masing wadah media sosial punya aturan dan persyaratannya sendiri. Nah, ketika kita ingin membuat sebuah aku media sosial apa kita pernah membaca secara detail aturannya? Pasti mayoritas dari kita langsung klik "setuju". Padahal, ini sangat bermanfaat bagi keamanan dan privasi akun kita. Hal ini sama seperti menjaga tempat bermain kita. Misalnya, dalam sebuah kolam bola kita tidak diperbolehkan menggunakan sepatu karena demi keamanan dan kenyamanan kita," tutur Agung. Baca Juga Seimbangkan Populasi Ikan, Disperpa Kota Magelang Tebar Ribuan Benih Ikan di Kali Bening Agung juga memberikan tips untuk membuat konten positif dan edukatif. Menurutnya, konten video yang memberikan tips cara membuat sesuatu atau how to , seperti memasak sangat menarik dan edukatif. Hal tersebut bisa ditiru formula atau tekniknya. Selanjutnya, konten dapat digali dengan humor keseharian, serta dikaitkan dengan momen atau hal yang sedang ramai dibicarakan oleh banyak orang. Mewakili Bupati Magelang Zaenal Arifin, Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Diskominfo Kabupaten Magelang, Yoga Agung Wardhani mengatakan, terjadi pergeseran budaya dari media tradisional menjadi media digital. Hal tersebut membuat masyarakat tak segan-segan memposting kehidupan pribadi mereka di internet. "Bijak menggunakan media sosial, hindari ujaran kebencian, SARA dan pornografi dalam bermedia sosial, dan segala sesuatu yang bertentangan dengan norma agama dan undang-undang pemerintah. Pemerintah Magelang saat ini sedang mengembangkan program Smart City, semoga program ini dapat ditangkap oleh komunitas Content Creator, Komunitas Blogger, Komonitas Vlogger dan lain-lain semoga bisa memajukan kesejahteraan warga Kabupaten Magelang," papar Yoga.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: