55 Relawan Demokrasi Dikukuhkan
MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Relawan Demokrasi (Relasi) yang dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU Wonosobo akan segera bertugas menjadi garda terdepan dalam sosialisasi Pemilu 2019. Selain itu sebanyak 55 anggota Relasi yang terpilih juga harus bisa tampil dalam mengedukasi pemilih di masing-masing basisnya usai dikukuhkan di Aula Surya Asia, kemarin (29/1). Jadi Garda Terdepan Sosialisasi Pemilu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonosobo, Asma' Khozin yang membuka acara Pengukuhan dan Bimbingan Teknis Relawan Demokrasi Pemilu Tahun 2019 menyebut salah satu tugas Relasi ialah untuk meningkatkan partisipasi pemilih dari berbagai kalangan masyarakat berdasarkan 11 basis yang sudah dipilih. "Sebanyak 55 orang Relasi yang dikukuhkan ini dilatih dengan berbagai materi kepemiluan agar maksimal dalam melakukan sosialisasi kepemiluan di tengah-tengah masyarakat atau pemilih. Kami harap keberadaan para relawan bisa meningkatkan partisipasi pemilu, mengignat di lima kecamatan yakni Wadaslintang, Kaliwiro, Kalibawang, Sapuran, dan Kepil tingkat partisipasi pemilihnya masih cukup rendah di bawah atau setara 60 persen," tuturnya. Dijelaskan Asma, proses rekrutmen relawan telah melalui proses terbuka dan mewaki9li 11 basis pemilih strategis. Yakni pemilih pemula, muda, perempuan, disabilitas, berkebutuhan khusus, kaum marginal, komunitas, keagamaan, internet, keluarga, serta relawan demokrasi. "Tugas utama Relasi bukan hanya menyebarkan info soal waktu pemungutan suara, tata cara mencoblos surat suara dengan benar, atau mengenalkan peserta dan kandidat kepada pemilih saja. Namun mereka juga harus menjelaskan pentingnya pemilu dan demokrasi, serta mengapa masyarakat perlu menggunakan hak pilihnya dengan cerdas karena tantangan saat ini selain hoax juga golput," jelas Asma. Menurut Komisioner KPU Wonosobo Divisi Sosialisasi dan Parmas, Amirudin, jejaring dari para relawan merupakan mereka yang punya komitmen kuat dari seluruh pelosok wilayah wonosobo. Mereka juga berasal dari berabgai profesi dan elemen masyarakat. “Mereka diharapkan menggerakkan kesadaran publik untuk menolak politik uang, ujaran kebencian, dan hoax, serta menumbuhkan keberanian publik untuk melaporkannya ke lembaga yang berwenang seperti Bawaslu. Latar belakang para relawan juga menarik, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh organisasi, jurnalis, tokoh desa, bahkan hingga petugas Lapas,” ungkapnya. KPU Wonosobo terus berupaya menekan angka golput dan menargetkan partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 sebanyak 80 persen bisa tercapai. Bahkan kenyataannya, di kawasan perkotaan, seperti di pasar atau mereka yang hidup jalanan yang tidak terjangkau PPS dan PPK seharusnya bisa diimbau relawan untuk sadar memilih. Begitupun wilayah yang sulit dijangkau atau jauh dari informasi. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: