Angka Stunting di Kabupaten Magelang Masih 29 Persen

Angka Stunting di Kabupaten Magelang Masih 29 Persen

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Ketua Pokja II PKK Kabupaten Magelang, Dr Ida Rianawati Mpd mengatakan, di Kabupaten Magelang, angka stunting masih sekitar 29 persen. Ditargetkan terus turun setiap tahunnya. Karena itu, anak usia 0-5 tahun di Kabupaten Magelang diharapkan bersekolah sejak di PAUD berkualitas. "Bila deteksi terlambat maka penanganan terlambat sehingga penyimpangan sulit diperbaiki. Penyimpangan harus dideteksi ditemukan sedini mungkin sebelum tiga tahun," ucap Ida Rianawati Mpd, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Rakor Bakohumas ke IV mengambil tema 'Deteksi Dini Pada Tumbuh Kembang Anak, Jumat (14/12) di Ruang Bina Karya Komplek Setda Kabupaten Magelang. Menurut Ida, melalui Bina Keluarga Balita (BKB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Posyandu, yang dilakukan secara holistik integratif. Yang artinya pelayanan anak usia dini secara holistik integratif adalah pelayanan yang mencakup semua kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait. Untuk aspek perawatan, kesehatan dan gizi melalui Posyandu. Aspek pendidikan melalui PAUD. Serta aspek pengasuhan melalui Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB). Berbagai pelayanan yang dilakukan harus saling bersinergi dan mampu memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh. Pelaksanaan BKB dan Anak yang sudah terintegrasi dengan kegiatan Posyandu dan PAUD biasa dikenal dengan sebutan BKB Holistik Integratif (BKB HI). "Namun diwilayah Kabupaten Magelang masih ada yang belum terintegratif dengan lembaga-lembaga lain. Di sisi lain, juga kurang akses pemerataan kualitas penyelenggaraan pelayanan Posyandu, PAUD dan BKB secara menyeluruh dan terpadu. Kurangnya ketersediaan SDM, sarana prasarana dan anggaran untuk membumikan PAUD HI. Di wilayah ini ada 1281 PAUD tersebar di 21 kecamatan yang masih perlu dioptimalkan," ucap Ida. Baca Juga 197 Pensiunan PNS Pemkot Magelang Dapat Penghargaan Membuka kegiatan tersebut, Sekda Kabupaten Magelang, Drs H Adi Waryanto, menyampaikan, orang tua jangan sampai melewatkan masa emas anak, dalam masa tumbuh kembang anak. "Anak-anak kita akan melewati masa-masa emas, dimana pengalaman dan pengetahuan baru dimasa millenial ini, jika tidak diarahkan tentu berbahaya. Sejalan dengan itu, pengetahuan kita juga perlu di upgrade, disesuaikan dengan masa pertumbuhan anak pada era millenial ini," ungkap Adi. Selain itu, juga dihadirkan narasumber lainnya, Dr Ratna Dewi Pangestuti Spesialis Kesehatan Jiwa yang sekaligus juga sebagai konsultan tumbuh kembang anak dari RSJ Soerojo.(cha).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: