Antisipasi Gejolak Harga, Dinkopdag Temanggung Monitoring Harga Kebutuhan Pokok
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Pemerintah melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung mengaku akan terus memantau kondisi seputar persediaan dan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat di pasaran selama bulan Ramadan hingga mendekati perayaan Lebaran mendatang. Kepala Dinkopdag Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono mengungkapkan, proses monitoring tersebut akan dilakukan secara berkesinambungan guna mengantisipasi beragam gejolak yang muncul atas pola perdagangan berbagai kebutuhan pokok di berbagai pasar. Hal ini ditempuh guna menstabilkan kondisi perekonomian mengingat terjadi anomali permintaan barang di pasaran mengalami peningkatan setiap bulan Ramadan hingga mendekati hari raya Lebaran atau kerap disebut “prepegan”. “Kita akan terus memonitor perkembangan masalah harga-harga dan ketersediaan berbagai kebutuhan pokok masyarakat di berbagai pasar mengingat permintaan barang kebutuhan saat Ramadan hingga mendekati hari raya Lebaran besok akan mengalami peningkatan dibanding hari-hari biasa,” jelasnya. Beberapa jenis barang kebutuhan yang menjadi perhatian dinas di antaranya mulai telur, tepung, gula, hingga minyak goreng yang belakangan menjadi komoditas yang menuai polemik mengingat harganya yang mahal sekaligus ketersediaan barang yang bisa dibilang cukup langka, khususnya minyak goreng curah. Khusus untuk minyak goreng curah, bahkan pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang akan memasok minyak goreng curah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sesuai permintaan Pemkab Temanggung. Adapun distribusi awalnya sebanyak 18 ton yang akan dikirim secara bertahap. “Sudah ada kepastian dari PT PPI untuk distribusi minyak goreng curah ke Temanggung sesuai permintaan dari Pemkab sebanyak 18 ton yang akan dikirim secara bertahap,” bebernya. Menurutnya, PT PPI yang tak lain adalah BUMN yang bertugas untuk mengawal distribusi minyak goreng agar tidak terjadi kelangkaan tersebut bersedia mengirim berapapun jumlah yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng curah. “Memang prioritas minyak goreng curah adalah kalangan UKM, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mereka masyarakat umum dengan klasifikasi khusus serta syarat membawa identitas KTP,” pungkasnya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: