Antisipasi Lonjakan, Satgas Covid-19 Kota Magelang Minta Warga Segera Vaksin
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Masyarakat yang belum divaksinasi Covid-19 diminta untuk segera mendaftarkan diri mengikuti program vaksinasi. Pasalnya kasus varian baru Covid-19 Omicron sudah mulai masuk di Kota Magelang. Tidak hanya itu, kasus harian pun menunjukkan grafik signifikan sejak Februari 2022. Pemkot Magelang mulai memperketat pembatasan dan sosialisasi protokol kesehatan (prokes). Termasuk menggenjot vaksinasi Covid-19. Saat ini, total vaksinasi dosis kedua secara umum di Kota Magelang telah tercapai 120 persen. Sedangkan vaksinasi dosis lengkap bagi warga berdomisili Kota Magelang hampir menyentuh 90 persen. Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Istikomah menuturkan bahwa sejauh ini pihaknya concern pada penambahan target vaksinasi, terutama kalangan masyarakat rentan, anak-anak, dan lansia. Tiga kategori itu, dikatakannya, membutuhkan perhatian khusus. “Vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun masih ada gap (kesenjangan) antara dosis satu dan dosis kedua. Pada awal Maret nanti, baru dosis kedua bisa kejar lagi,” kata dr Istikomah kepada wartawan, kemarin. Untuk mengejar target vaksinasi bagi anak-anak dan lansia, seluruh daya dan upaya terus dilakukan dengan melibatkan seluruh elemen. Kegiatan vaksinasi massal lewat sentra vaksinasi maupun fasyankes di seluruh Kota Magelang terus digalakkan untuk memberikan layanan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh target sasaran tanpa memandang domisili ataupun KTP. “Semua kita layani, termasuk vaksin dosis ketiga atau booster, sehingga kekebalan kelompok bisa didapatkan,” ujarnya. Menurut Kepala Bidang Pelayanan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinkes Kota Magelang ini, efikasi vaksin bergantung pada individu masing-masing. Dirinya berharap masyarakat tidak pilih-pilih merk vaksin. “Semua vaksin yang ada di Indonesia sudah melalui tahapan panjang dan kajian-kajian mendalam sehingga aman kalau disuntikkan massal. Kami harap, masyarakat tidak pilih-pilih vaksin karena efikasinya tergantung dari individu masing-masing,” jelasnya. Meski ada penghitungan medis bahwa vaksin dosis satu dan dua, menggunakan merek tertentu, maka dosis ketiga mestinya menggunakan vaksin merk lain. Namun, Istiqomah menilai bahwa secara umum antibodi manusia tetap terbentuk, sehingga dapat meminimalisir gejala jika terinfeksi Covid-19. “Yang sudah divaksin ketiga pun sebenarnya bisa tertular (Covid-19) tapi gejalanya nyaris tidak ada karena sudah punya antibodi ini. Karena itu, kami harap masyarakat proaktif mengecek aplikasi PeduliLindungi, dan meminta layanan vaksinasi dosis ketiga di fasyankes,” katanya. Terkait dengan temuan Omicron, ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik dan tetap tenang. Yang terpenting segera melakukan vaksinasi Covid-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia serta terus tegakkan protokol kesehatan 5M, dan memperkuat 3T. “Kuncinya adalah perilaku setiap individu. Kita sedang mengalami gelombang ketiga, tapi tidak usah panik, karena vaksinasi berjalan sukses dan hampir 90 persen kasus sekarang tidak membuat orang yang tertular bergejala serius. Okupansi rumah sakit juga masih sangat rendah di angka 5,7 persen. Beda dengan Juli lalu, BOR mencapai 90-100 persen,” pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: