Aspro dan Elvina, Sang Jawara Elite Race Borobudur Marathon 2021
Editor:
ME|
Senin 29-11-2021,08:04 WIB
Borobudur Marathon 2021 Sukses dengan Prokes Ketat
BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES.COM - Agus Prayogo (Aspro) mencatatkan rekor pelari tercepat putra di ajang Elite Race Borobudur Marathon 2021, dengan waktu 2 jam 32 menit dan 21 detik.Torehan tersebut juga mengalahkan rekor yang didapat saat meraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua bulan lalu. Aspro meraih tiga medali emas untuk nomor marathon dan finis di catatan waktu 2 jam 33 detik dan 19 detik. Setelah Aspro, di posisi kedua diraih oleh Muhammad Ady Saputro dengan waktu 2 jam 35 menit dan 30 detik, disusul Iqbal Saputra dengan catatan waktu 2 jam 38 menit dan 06 detik. Sedangkan pada ajang Women Elite Race, pelari tercepat dianugerahkan kepada Odekta Elvina Naibaho. Ia berhak berdiri di atas podium utama berkat catatannya dengan waktu 3 jam 02 menit dan 48 detik. Di posisi kedua ditempati oleh Pretty Sihite dengan waktu 3 jam 18 menit 39 detik dan posisi ketiga Irma Handayani dengan waktu 3 jam 19 menit 13 detik. Baik men dan women, masing-masing juara 1 mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp40.000.000, posisi juara 2 mendapatkan Rp30,000.000 dan juara 3 Rp20.000.000 Usai menerima medali Aspro mengaku pencapaian ini tidak mudah karena tantangan yang dihadapi lebih tinggi dari ajang biasanya.“Saya baru pertama ikut elite race, lalu lari sebanyak 12 kali memutari Lumbini dengan sistem buble merupakan kesulitan tersendiri,” ujarnya. Sementara Odekta yang selama berlari tidak tampak kelelahan sama sekali, mengaku senang menorehkan prestasi ini. Ia bahkan memberikan tips bagaimana cara bisa menguasai diri. “Mantranya hanya pengen heppy and enjoy dengan menebarkan semangat dan senyuman, bahwa lari itu tidak seperti orang pikirkan walaupun tanpa sepengetahuan teman-teman saya mengalami kaki keram dan sebagainya. Tapi setidaknya saya sudah memberikan aura positif,” ujar atlet asal DKI Jakarta ini. Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali mengapresiasi protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan di dalam kegiatan Borobudur Marathon 2021, 27-28 November 2021, di Taman Lumbini Kawasan Wisata Candi Borobudur Magelang. Menurutnya, aturan prokes dilakukan dengan luar biasa ketatnya, bahkan ia pun menceritakan pengalamannya saat baru tiba di Magelang yang langsung ditanya hasil PCR-nya. “Semalam kan saya menginap di sini, saya langsung ditanya, kebetulan kemarin baru habis di-PCR, setelah tahu aman, baru saya boleh masuk kamar,” ujarnya, di depan para awak media usai menyerahkan hadiah simbolis kepada pemenang ajang marathon. Ia menegaskan bahwa aturan tersebut menjadi satu contoh yang baik. Penyelenggaraan olahraga di tengah-tengah pandemi tetapi prokesnya tetap terjaga. Upaya tersebut juga sekaligus membantu pemerintah, khususnya Pemerintah Jateng dan Kabupaten Magelang, di mana mereka sudah bekerja luar biasa mengatasi pandemi ini, jangan sampai orang luar datang dengan keadaan tidak steril. “Jadi itu saya kira luar biasa,” tegasnya. Terkait event Borobudur Marathon 2021, Menpora mengatakan bahwa itu merupakan salah satu kegiatan yang dapat mendukung sport tourisme. Di dalam desain besar olahraga nasional yang dipayungi oleh Peraturan Presiden (Perpres) 86/2021, sport tourism adalah bagian yang harus digarap ke depan. “Nah kita ini, Indonesia, tidak kurang-kurangnya fasilitas, lokasi untuk sport turism, di Jateng lengkap semuanya, mau ke mana saja ada untuk sport tourism-nya,” katanya. Menpora berharap, event-event olahraga seperti Borobudur Marathon ini menjadi pendorong untuk pemerintah daerah, provinsi, kabupaten aau kota untuk menggalakan sport tourism. Menpora secara khusus datang ke Magelang dalam rangka menghadiri event Borobudur Marathon 2021. Borobudur Marathon 2021 dibagi dalam tiga kategori lomba, Borobudur Marathon Elite Race diikuti 42 peserta, Bank Jateng Tilik Candi diikuti 128 peserta dan Borobudur Marathon Virtual Challenge (BMVC) dengan peserta sebanyak 8008 pelari, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta istri, Siti Atikoh ikut serta dalam lomba marathon bersama 128 pelari umum lainnya. Hanya saja, di ajang Bank Jateng Tilik Candi ini, Ganjar hanya menyelesaikan satu putaran saja, sedang Siti Atikoh mampu menyelesaikan hingga enam putaran penuh. Bahkan Atikoh mencatatkan hasil cukup memuaskan yang berada di urutan ke-13 dengan waktu 2 jam 23 menit. Meski hanya selesai satu putaran, Ganjar tetap berselebrasi saat melewati garis finish dengan mengangkat kedua tangannya seakan-akan dialah yang menjadi juara.“Alhamdulillah saya berhasil finish pertama. Ini rekor terbesar saya, para pelari profesional kalah semua,” ujar Ganjar dengan keringat bercucuran. Lalu Ganjar beristirahat dengan duduk di pinggir lintasan di dekat area finish. Ganjar menyaksikan pelari lainnya melanjutkan putaran sambil sesekali menyemangati para pelari agar tidak menyerah dan menyelesaikan hingga putaran terakhir. Bank Jateng Tilik Candi merupakan salah satu kategori dari gelaran Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng yang diselenggarakan di kawasan Candi Borobudur. Sebanyak 128 peserta Bank Jateng Tilik Candi berlari di lintasan yang sama dengan kategori Elite Race yang berlangsung sehari sebelumnya, Sabtu (27/11/2021). Namun yang membedakan dari dua kategori tersebut, pelari bank Jateng Tilik Candi hanya melintasi sebanyak 6 putaran dengan jarak 12 kilometer, sedangkan Elit Race hingga 12 kali putaran dengan jarak 42 kilometer. Pada ajang Bank Jateng Tilik Candi ini, Irmansyah berhasil menjadi pelari tercepat dan berhak bediri di atas podium di Men\'s Category. Irmansyah finish dengan catatan waktu 1 jam 16 menit setelah memutari Candi Borobudur sebanyak 6 kali atau sepanjang 21 kilometer. Irmansyah melewati 127 pelari lainnya dengan selisih waktu yang cukup jauh. Sedangkan di Women’s Category, pelari asal Pematang Siantar, yakni Chandra Dewi berhak menempati podium 1 dengan torehan waktu 1 jam 49 menit. (imr)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: