Banjir Bandang Hantam Tiga Rumah
MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Wonoboyo, Kamis (4/4), menyebabkan sungai Setegal yang ada di Dusun Senet Desa Purwosari Kecamatan Wonoboyo meluap. Tiga rumah yang berada dibawah sungai tersebut rusak. Abdul Manan (46) salah satu warga setempat menuturkan, sejak Rabu-Kamis (3-4/4) petang hujan mengguyur wilayah tersebut tanpa henti. Alhasil banjir yang terjadi di sungai tersebut semakin besar. “Biasanya meskipun hujan deras airnya tidak sampai meluap seperti ini, tapi karena hujan yang terjadi cukup lama maka sungai itu tidak lagi bisa menampung derasnya bajir,” tuturnya. Beruntung katanya, saat luapan banjir itu menerjang tiga rumah yang berada paling dekat dengan sungai, semua penghuninya dalam kondisi yang sadar, sehingga tidak ada korban jiwa. Hanya saja, ketiga rumah tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah, bahkan hewan ternak milik ketiga keluarga itu ikut jadi korban. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang dialami oleh ketiga keluarga itu cukup banyak,” katanya. Kepala Desa Purwosari Amin Wahyu Wibowo mengatakan, hujan yang mengguyur deras selama kurang lebih 2 jam menyebabkan banjir bandang masuk pemukiman penduduk. Tiga rumah di RT 08 RW 01 Dusun Senet Desa Purwosari Kecamatan Wonoboyo,mengalami kerusakan parah dan kerugian material serta hewan ternak. “Hujan yang paling deras sekitar dua jam saja, namun menyebabkan banjir bandang. Baru kali ini di desa kami terjadi banjir seperti ini,” katanya. Disebutkan, ketiga rumah yang diterjang banjir dan mengalami kerusakan parah yakni milik Ahmadun, Juwaedi dan Triyono. Saat ini mereka masih berada di rumah sanak saudaranya. “Kerugian diperkirakan mencapai dua puluh juta rupiah,dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kami bersama warga juga sudah langsung melakukan kerja bakti membersihkan ketiga rumah tersebut,” katanya. Sementara itu Ahmadun salah satu korban menuturkan, saat banjir meluap dirinya beserta keluarga sedang berada didalam rumah, lalu tiba-tiba air keruh kecoklatan masuk kedalam rumah. “Saya sempat kaget, ini air dari mana. Kemudian saya keluar dan langsung melihat kondisi sekitar. Ternyata air keruh itu berasal dari luapan Sungai Setegal yang berada dibelakang rumah saya,” terangnya. Menurutnya, meskipun hujan deras dalam waktu yang cukup lama, biasanya air banjir tidak sampai meluber. Namun saat ini kondisinya berbeda air meluber hingga merusak rumah dan kandang hewan ternak. “Seumur-umur baru kali ini, memang rumah saya dan dua rumah lainnya paling dekat dengan sungai,” tuturnya. Sementara itu Kasi Kesra Desa Purwosari Supriyono menambahkan, bahwa sejak pembukaan lahan di lereng bukit Stlerep intensitas banjir mengalami peningkatan, \"Sudah dua kali kejadian banjir selama satu bulan ini. Tiga hari yang lalu terjadi diDusun Batur yang berbatasan langsungdengan Perhutani,hari ini terjadi diDusun Senet masih dalam desa yang sama” jelasnya.(set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: