Banyak Miliki Warga Miskin, Dinas KUKM Jateng Dampingi Desa Puspo di Purworejo

Banyak Miliki Warga Miskin, Dinas KUKM Jateng Dampingi Desa Puspo di Purworejo

PURWOREJO - Desa Puspo Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo ditunjuk sebagai desa dampingan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Pendampingan dilakukan mengingat Desa Puspo termasuk desa merah atau desa yang sebagian besar warganya masih tergolong miskin. Penetapan Puspo sebagai desa dampingan Dinas KUKM dilakukan dalam acara Launching Program Satu OPD Satu Desa Dampingan di balai desa setempat, Kamis (3/10).  Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH dan Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng Dra Ema Rachmawati MHum. Turut hadir, perwakilan Baznas Provinsi Jateng, Asisten Pemerintahan Sekda Purworejo dan Kepala dinas/instansi terkait. Ema Rachmawati menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng selaku ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Provinsi Jateng. Baca Juga Ajukan 3 Poin Tuntutan ,Ratusan Mahasiswa UMP dan AMM Purworejo Datangi DPRD Purworejo Pada awal tahun 2019 ini, Gubernur telah menginstruksikan kepada seluruh OPD di Provinsi Jateng agar masing-masing OPD memilik satu dampingan desa yang kategorinya masih banyak masyarakat miskin. Di Jawa Tengah, terdapat 14 kabupaten yang desanya masih ada yang masuk kategori desa merah. “Ini adalah wujud sinergitas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam upaya penanggulangan kemiskinan menuju Jawa Tengah sejahtera dan berdikari. Ini merupakan launching yang pertama di Jateng,” jelasnya. Menurutnya, bantuan yang diberikan hanya bersifat stimulan. Pihaknya mendorong kepada warga Desa Puspo untuk dapat merubah sikap untuk dapat lebih baik. “Jika tidak, maka bantuan yang diberikan tidak akan berpengaruh apa-apa bagi warga Puspo,” ungkapnya. Disebutkan  ada beberapa indikator suatu desa disebut ada warga yang miskin atau tidak. Pertama terkait identitas, yakni kepemilikan KTP, kepemilikan akta kelahiran, dan akta pernikahan. Masih adakah warga yang belum memiliki identitas tersebut. Kedua, masalah pendidikan, bahwa anak usia sekolah harus sekolah yakni hingga usia 18 tahun. Ketiga, jumlah wanita usia subur. Jika masih banyak yang hamil pada usia 10 hingga 19 tahun, berarti masih menjadi masalah kemiskinan. Keempat adalah masalah ekonomi warga apakah mempunyai penghasilan tetap atau tidak. Selanjutnya yang terkahir baru indikator jumlah RTLH di suatu desa. RLPH pun harus memilik kepemilikan yang jelas, yakni harus bersertifikat. Baca Juga Bekuk 5 Pengedar Upal, Polisi Temanggung Amankan Rp 52 Juta Upal Menurutnya, Desa Puspo sebenarnya memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan. Yakni produksi gula semut sebanyak 10 ton setiap bulannya. Potensi ini dapat digerakkan bersama-sama dalam upaya meningkatkan pendapatan warga. Sementara itu, Wakil Bupati  berharap dengan diresmikannya Desa Puspo sebagai Desa Dampingan Dinas KUKM Provinsi Jawa Tengah, akan membawa perubahan signifikan bagi kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga dapat menghilangkan predikat Desa Puspo sebagai desa merah. “Dengan pendampingan ini kita nanti akan tindaklanjuti bersama dengan dinas di Purworejo. Selama ini kita juga sudah berjalan bersama dengan Baznas Kabupaten Purworejo dalam upaya pengentasan kemiskinan,” kata Wabup. Pada kesempatan itu diserahkan sejumlah bantuan yakni bantuan RTLH dan jamban dari Baznas dan UPZ Provinsi Jateng sejumlah 7 unit senilai 91 juta. RTLH dari Disperakim Provinsi 3 unit senilai 30 juta. RTLH dan jamban senilai 16 juta dari Gerakan Koperasi Purworejo. RTLH dari Dinsos Purworejo sebanyak 50 unit senilai 750 juta. Selain itu juga diberikan bantuan KUBE bagi 4 kelompok senilai 80 juta. Juga diserahkan bantuan program peningkatan pendapatan masyarakat miskin (propendakin) senilai 25 juta berupa ternak. Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan usulan nominatif sertifikat tanah sebanyak 230 bidang kepada perwakilan Badan Pertanahan.  Kegiatan launching ditutup dengan peletakan batu pertama pembangunan RTLH di rumah penerima bantuan. (top)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: