Bawaslu Magelang Goes to School, Pemilih Pemula Penentu Masa Depan Bangsa

Bawaslu Magelang Goes to School, Pemilih Pemula Penentu Masa Depan Bangsa

MAGELANGEKSPRES.COM.MAGELANG – Bawaslu Kabupaten Magelang menyasar para generasi muda. Terutama, pemilih pemula dengan harapan pemahaman demokrasi kedepan akan semakin baik. Hal tersebut untuk menciptakan pemilu yang berintegritas dan berkualitas di masa mendatang. “Pemilih pemula merupakan aset demokrasi yang dapat menentukan nasib bangsa lima tahun kedepan,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M Habib Sholeh saat membuka kegiatan Bawaslu Goes to School di SMA Negeri 1 Muntilan, Selasa (22/10). Kegiatan ini merupakan rangkaian pemilu. Bawaslu ingin para generasi muda khususnya pemilih pemula semakin paham akan demokrasi sehingga tidak mudah terpengaruh akan money politik. “Atau praktik-praktik kecurangan lainnya,” tambahnya. Dalam kesempatan itu, Bawaslu menghadirkan dua nara sumber yakni M Anwar Kholid dari Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi Bawalu Kabupaten Magelang, yang menyampaikan materi tentang pentingnya pendidikan pemilih pemula dalam mengawasi pemilu. Nara sumber kedua adalah Kordiv SDM Bawaslu Kab Magelang, M Yasin A Wiratno, yang membawakan materi tentang penangan pelanggaran money politik. Habib mengatakan, pihaknya memiliki beberapa program unggulan. Selain keluarga anti money politik juga desa anti money politik. Baca Juga Pengungsi Korban Angin Kencang di Magelang Sudah Mulai Pulang “Saat kami membuat kampung anti money politik dulu, banyak yang meragukan. Namun kami tetap melaksanakannya, bahkan mengembangkannya dengan keluarga anti money politik,” ujarnya. Setelah itu, lanjutnya,  ternyata dua program itu diapresiasi Bawaslu Pusat, bahkan menjadi percontohan daerah lain. “Untuk saat ini, kami akan terus berkreasi dengan membuat gerakan bersama melakukan pencegahan terjadinya praktik-praktik kecurangan khususnya money politik,” ungkap Habib. Wakil Kepala Kurikulum SMAN 1 Muntilan, Subagyo, mengapresiasi kegiatan Bawaslu Goes to School. Menurutnya, memilih tidak hanya sekedar masuk bilik dan menyoblos, tapi lebih dari itu. “Memilih adalah hak konstitusional yang menentukan nasib bangsa lima tahun kedepan. Kalau hak itu digunakan secara berkualitas, maka calon-calon yang dipilih adalah calon yang amanah dan bisa menggemban kepercayaan rakyat,” papar Subagyo. Menurut Subagyo, kegiatan seperti ini sangat bagus, apalagi sasarannya adalah calon dan pemilih pemilih pemula. “Warga negara yang baik adalah menjadi pemilih yang cerdas dan berkualitas.  Karena itu, jadilah pemilih yang bijak. Memilih bukan karena golongan, kelompok, suku, agama dan ras, tapi pilihan yang berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Itulah pemilih yang bijak,” tandas Subagyo.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: