Beduk Purworejo Dorong UMKM Lokal Go International, Diminta Jadi Even Rutin Tahunan
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Wisata belanja oleh-oleh khas Purworejo bertajuk Belanja Produk (Beduk) Purworejo 2022 yang digelar oleh alumni SMA Negeri 1 Purworejo atau Paguyuban Muda Ganesha (MG) diserbu pengunjung yang sebagian besar merupakan para pemudik dari luar daerah, Kamis-Jumat (5-6/5). Even perdana yang dipusatkan di kompleks SMA Negeri 1 Purworejo tersebut mendorong sekaligus memfasilitasi UMKM lokal Purworejo agar mampu bersaing di kancah nasional hingga internasional. Beduk Purworejo secara simbolis dibuka oleh Wakil Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti SH, pada Kamis (5/5) pagi. Dalam kesempatan itu pihaknya menyampaikan apresiasi terhadap MG yang telah berinisiatif menggelar Beduk Purworejo. Menurutnya, even seperti ini penting untuk membangkitkan perekonomian daerah, khususnya bagi UMKM sebagai salah satu sektor yang terdampak serius pandemi Covid-19. \"Masyarakat Purworejo harus bangga dengan produk UMKM melalui slogan Tresno Purworejo Larisi Purworejo. Satu sisi UMKM Purworejo juga harus terpacu meningkatkan produk terutama dengan adanya mega proyek di Purworejo yang jadi peluang,\" ungkapnya. Selama 2 hari, ribuan pengunjung silih berganti menyambangi puluhan stand yang menawarkan aneka produk lokal Purworejo. Mulai dari kuliner, kerajinan, hingga pertanian dan peternakan. Beduk Purworejo juga menyuguhkan beragam hiburan, seperti pentas kesenian lokal, Mini Fun Trip Naik Jeep, TikTok Challenge, Instagram Story Challenge, Geblek Challenge, dan berbagai perlombaan menarik. Ada pula latihan menembak berhadiah, arena bermain anak, serta selfie bersama domba jenis Dombat (Domba Batur) dan Texel sambil memberi pakan sehingga cocok menjadi wahana wisata keluarga. Wajar saja jika para pedagang laris manis dan meraup untung fantastis jutaan rupiah. Pedagang Sate Winong, Prawoto (52), salah satunya. Pemilik warung sate di wilayah Kelurahan Mranti Kecamatan Purworejo itu mengaku kewalahan melayani pembeli. Setiap harinya ia mampu menghabiskan ratusan tusuk sate dari 3 ekor kambing yang disembelihnya sendiri.I \"Ini masih siang saja sudah habis 3 ekor kambing, ramai sekali yang beli. Hari pertama kemarin juga habis 3 kambing. Biasanya hari-hari biasa kalau di warung cuma habis 1 ekor kambing,\" kata Prawoto saat mengemasi lapaknya di dekat Aula SMA N 1 Purworejo. Kondisi serupa disampaikan pemilik kedai Miss Rempah, Hantoro. Ia mengaku, beragam varian wedang atau minuman segar dan kuliner berbahan rempah yang diraciknya bersama sang istri, Prasasti Pratma Keswari, tak putus pembeli. \"Kemarin hari pertama terjual ratusan cup meskipun acara belum habis, malah belum sampai sore kita sudah tutup karena sudah terlalu lelah melayani pesanan. Alhamdulillah hari kedua ini lebih banyak,\" ujarnya. Hantoro melihat, sejumlah pedagang lain juga laris manis. Ia pun menilai, even serupa layak kembali digelar karena cukup membantu promosi dan pemasaran UMKM. Saya lihat dan tanya-tanya sama yang stand Geblek dan Dawet Ireng itu juga luar biasa penjualannya. Jadi ya layak kalau mau digelar lagi. Tidak harus pas libur lebaran, bisa saja misalnya pas libur akhir tahun,” ucapnya. Beduk Purworejo resmi ditutup oleh Ketua Umum MG, Dwi Wahyu Atmaji MPA, pada Jumat (6/5) sore. Penutupan dirangkai dengan pengumuman hasil penilaian stand terbaik dan sejumlah perlombaan. Dwi Wahyu Atmaji mengaku senang atas banyaknya respons positif dari masyarakat. Apalagi, sebagian mereka meminta agar even serupa dirutinkan. \"Selama dua hari ini kami banyak mendengar, acara semacam ini agar jadi rutinan, terutama dari peserta Beduk Purworejo. Insya-Allah kami teman-teman MG, termasuk yang dari luar kota, siap untuk kembali memfasilitasi,\" katanya. Mantan Sekretaris Kementerian PAN RB ini juga mengaku bangga karena hampir seluruh produk unggulan khas Purworejo laku. Hal itu menunjukkan tingginya kecintaan masyarakat terhadap produk lokal sekaligus memacu kepada pelaku UMKM untuk terus berinovasi dalam memasarkan produknya. \"Stand terfavorit ternyata kambing dan terlaris geblek yang menjadi ikon Purworejo. Ini juga memotivasi generasi muda kita untuk mencintai geblek bukan hanya dengan menikmati, melainkan memproduksi dengan inovasi-inovasi,” ungkapnya. Lebih lanjut disampaikan bahwa Beduk Purworejo menjadi salah satu bentuk kepedulian MG untuk membangkitkan UMKM Purworejo yang terdampak serius Pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir. Even ini diharapkan mendorong para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya sehingga mampu bersaing di kancah nasional dan internasional. \"Ini melanjutkan tradisi MG untuk terus peduli terhadap masyarakat,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Panitia Beduk Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo ST MSi, menyebut ada sebanyak 49 stand yang terlibat, termasuk stand Forum UMKM dari 16 kecamatan. Menurutnya, kendati digelar dengan persiapan waktu yang cukup terbatas, sejumlah target dan tujuan penyelenggaraan dapat terpenuhi. \"Tidak seperti pameran lain, Beduk Purworejo ini memiliki nilai tambah dengan adanya pengunjung dari luar daerah. Teman-teman MG yang bekerja di luar daerah dan luar negeri juga cukup banyak sehingga ini sangat tepat untuk mengangkat produk Purworejo hingga go internasional,” sebutnya. Menanggapi permintaan untuk menjadikan even rutin, ia memberikan apresiasi dan akan menjadi bahan evaluasi bersama MG. \"Selain membantu promosi dan pemasaran produk UMKM, ini juga menjadi wahana komunikasi yang strategis, baik bagi siswa dengan alumni maupun alumni dengan para pelaku UMKM,”ungkapnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: