Bonus Komitmen Lestarikan Sungai, KPIS Garung Raih Juara Dua
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Di ajang Lomba Komunitas Peduli Sungai tingkat balai pengelolaan sumber daya air Progo Bogowonto Luk Ulo, Komunitas Peduli Ikan dan Sungai atau KPIS asal Kecamatan Garung berhasil memperoleh juara ke dua. Prestasi itu resmi disandang usai mengikuti Paparan Lomba Komunitas Peduli Sungai di Kecamatan Kutoarjo Purworejo, Rabu (4/3). Disampaikan Ketua Komunitas Peduli Ikan dan Sungai kecamatan Garung, Suratim bahwa predikat juara dua diperoleh KPIS yang diwakilinya merupakan bonus. “Karena memang sejak awal, pihaknya dan anggota telah berkomitmen, walaupun dengan segala keterbatasan yang ada, KPIS akan tetap berkarya nyata dalam upaya melestarikan ikan, sungai dan lingkungan. Ini bentuk tanggung jawab bersama,” katanya, Kamis (5/3). Pada proses penilaian lomba, tim juri melihat presentasi dan hasil kunjungan lapangan yang dilakukan sebelumnya. Dinilai dari aspek pengelolaan organisasi, kunjungan lapangan, serta bagaimana komunitas sungai berhasil menggerakan stakeholder dan masyarakat semakin peduli terhadap kebersihan sungai. Hal itu dinilai Suratim menjadi poin penting penilaian yang membuat KPIS Garung berada di peringkat ke dua setelah Komunitas Kali Bersih asal Magelang atau KKBM. Sedangkan peringkat juara tiga diraih oleh Komunitas Putra Dasar Samudra Kabupaten Kebumen. Baca juga 154 Warga di Purworejo yangTerdampak Bendungan Bener Kompak Menggugat “Awal mula terbentuknya komunitas ini bermula dari keprihatinan warga akan kondisi sungai yang dianggap kritis. Dulunya, sepanjang sungai Serayu menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah, bahkan banyak warga yang buang air besar di aliran sungai. Ini membuat kami prihatin dan melakukan berbagai upaya,” katanya. Maka sesuai dengan visi KPIS, yakni Ikan dan Sungai Menyenangkan, KPIS Garung bersama masyarakat terus berupaya bermanifestasi dalam kepedulian terhadap ikan dan sungai, diharapkan akan berdampak terhadap lingkungan lebih luas. Sementara itu, terkait dengan pemeliharaan ikan, penggiat KPIS mengingatkan agar tidak menggunakan peralatan dan bahan yang dapat merusak kelangsungan hidup ikan. “Untuk menjaga kelestarian ikan, diimbau masyarakat umumnya petani untuk tidak menggunakan obat pertanian yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan, serta pemulihan sumber daya ikan di sungai terutama jenis ikan asli atau endemik di kawasan. Maka juga berimbas ke pemeliharaan sungai yang akan terjaga kawasannya agar tidak terjadi polusi air, banjir, dan tanah longsor,” pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: