BPJamsostek Gelar Webinar Kebaruan Layanan di Era New Normal
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah imbas dari pandemi Covid-19, BPJamsostek langsung membenahi pelayanan agar tetap dapat melayani peserta dengan tetap patuh pada aturan PSBB, yaitu dengan menginisiasi protokol Lapak Asik (Layanan tanpa Kontak Fisik). Setelah berjalan selama beberapa bulan, manajemen BP Jamsostek merasa perlu untuk menyampaikan perkembangan sekaligus edukasi terkait Lapak Asik kepada masyarakat, salah satunya dengan menggelar Webinar. Acara ini dibuka oleh Ketua Dewan Pengawas BPJamsostek, Guntur Witjaksono, dengan menghadirkan Agus Susanto selaku Direktur Utama sebagai keynote speech. Selain itu, Direktur Pelayanan, Krishna Syarif, dan Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi, Sumarjono, juga hadir sebagai narasumber dalam webinar tersebut. Turut hadir pula pemangku kepentingan sebagai penanggap dalam kegiatan tersebut antara lain, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, Direktur Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang, Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Kementerian Keuangan, Made Arya Wijaya. Juga hadir dalam webinar, Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank, Moch Ihsanuddin, perwakilan dari DJSN, Paulus Agung Pambudi, dan perwakilan dari Ombudsman, Laode Ida. Agus Susanto menyampaikan pentingnya lembaga publik yang core valuenya adalah memberikan layanan kepada masyarakat untuk tetap dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tetap memberikan pelayanan dalam kondisi apapun. “Pandemi Covid-19 ini tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi institusi seperti kami yang harus selalu siap memberikan layanan terbaik kepada pekerja yang merupakan peserta kami,” tuturnya. Senada dengan Agus, Krishna Syarif menjelaskan protokol Lapak Asik yang diberlakukan BP Jamsostek sejak awal penerapan PSBB telah membuka wawasan baru. Secara tidak langsung diarahkan untuk mengubah mekanisme layanan agar beralih menjadi online atau tanpa kontak fisik dengan menyediakan beragam kemudahan namun harus tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan data. “Protokol Lapak Asik ini terbukti mampu mendorong masyarakat pekerja untuk juga beradaptasi dengan tatanan baru pelayanan BPJamsostek. Untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya ketidaknyamanan dari peserta saat mengakses Lapak Asik, kami terus belajar dan mengembangkan sistem agar tetap reliable,” jelasnya. Sejak diberlakukannya protokol Lapak Asik dan layanan One to Many, BP Jamsostek mengkonfirmasi terjadinya peningkatan jumlah peserta yang mendapat pelayanan. Jika sebelumnya pada masa-masa normal jumlah peserta yang dilayani sebanyak 8 ribu orang, di era new normal, pekerja yang dilayani rata-rata mencapai 15 ribu orang. Bahkan pada 2 Juli, sempat mencapai lebih dari 16.800 orang per hari di seluruh Indonesia. Hal ini, tidak lain karena adanya peningkatan kapasitas baik dari infrastruktur TI maupun personil yang bertugas di bagian customer service. Melkiades selaku Wakil Ketua Komisi IX bersama dengan seluruh penanggap yang lain memberikan apresiasi atas langkah BPJamsostek dalam memberikan pelayanan selama masa pandemi melalui mekanisme Lapak Asik. Secara spesifik Melki menekankan agar pihak BPJamsostek memperkuat mekanisme pelayanan baru ini dalam sebuah regulasi, sehingga menghasilkan keseragaman di seluruh kanal layanan BPJamsostek. Senada dengan Melki, Laode Ida juga mengapresiasi dan telah membuktikan secara langsung kesuksesan pelayanan Lapak Asik di salah satu cabang BPJamsostek. Dia beranggapan mekanisme ini patut ditiru oleh institusi lain karena mampu menyederhanakan birokrasi dan kinerja dapat terukur dengan baik. Namun untuk terus menjaga kualitas layanan, BPJamsostek harus terus memperhatikan indikator kepuasan pelanggan baik melalui survey maupun melalui percakapan di media sosial. 0Budi Santoso, Kepala BPJamsostek Magelang, menerangkan bahwa saat ini kantor BPJS Ketenagakerjaan di daerah telah menerapkan pelayanan Lapak Asik serta pola One to Many, sebab tingginya angka PHK selama masa pandemi menjadikan kantor BPJamsostek akan selalu ramai oleh peserta yang akan mengklaim JHT. Oleh karena itu, lanjut Budi Santoso, pelayanan offline ataupun online tetap harus mengedepankan protokol kesehatan Covid-19, terutama untuk pelayanan offline di kantor BPJamsostek. Dia mengimbau agar setiap peserta patuh dan taat terhadap aturan protokol guna mencegah adanya transmisi local penyebaran Covid-19 di area gedung BPJamsostek. “Pegawai dan seluruh garda depan pelayanan di kantor BPJamsostek Magelang, selalu kami bekali dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, dan sarana prasarana selalu kami bersihkan setiap selesai jam pelayanan, sehingga dapat mencegah adanya penyebaran Covid-19 di area gedung BPJamsostek Magelang”, tutupnya. (rls/oko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: