Buka Festival Ilmuwan Cilik Di Magelang, Djajeng Bakoro Minta Anak PAUD-TK Tidak Dipaksa Belajar Calistung
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG- Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PPPAUD dan Dikmas) Jawa Tengah, Ir Djajeng Baskoro MPd mengatakan, anak PAUD-TK tidak dipaksakan belajar baca, tulis dan hitung (calistung). Namun melalui cara atau pendekatan yang berbeda, dapat membuat anak menjadi lebih tertarik dan tidak terpaksa belajar calistung. \"Melalui Festival Ilmuwan Cilik, ini diberikan metode belajar dengan cara bermain, termasuk belajar calistung,\" ucap Djajeng saat membuka acara Festival Ilmuwan Cilik dan Pameran Pendidikan Non Formal di Lapangan drh Soepardi, Kota Mungkid, Selasa (19/11). Dalam Festival Ilmuwan Cilik tersebut, yang diikuti oleh 2.700 peserta dari berbagai PAUD di Kabupaten Magelang. Dan yang menarik terdapat 100 stand penelitian edukatif. Baca Juga Telan Biaya Rp82,9 Miliar, Gedung 8 Lantai RSUD Tidar Difungsikan Februari 2020 \"Dalam kegiatan ini ada 100 stand penelitian edukatif, yang dilakukan oleh anak PAUD. Hal tersebut menunjukan bahwa anak PAUD kita sudah mampu berkreasi, sehingga muncul 100 jenis penelitian, dan digunakan sebagai media belajar bersama,\" papar Djajeng. Bunda PAUD Kabupaten Magelang, Christanti Handayani, mengatakan, metode bermain sambil belajar diterapkan dalam pendidikan PAUD, yang dikembangkan oleh PPPAUD. Yaitu metode \\\'Steam\\\' yang teridiri dari unsur Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika. Metode tersebut menjadi bentuk pembelajaran yang lebih mudah untuk anak PAUD dan anak memperoleh pengetahuan luar biasa dari Steam. \"Secara masiv sudah dikembangkan, dan para pendidik PAUD sudah memulai itu, bagaimana mulai belajar untuk menerapkan dilingkungan keluarga masing-masing,\" ungkap Christanti Handayani. Baca Juga Residivis Curanmor Melawan, Petugas Polres Wonosobo Lumpuhkan Pakai Timah Panas Dalam kesempatan itu Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), Paulus Pangka, sangat mengapresiasi Festival Ilmuwan Cilik tersebut. Dirinya tak menyangka kegiatan tersebut bakal dibanjiri oleh ribuan peserta. \"Sebenarnya jumlahnya lebih dari 2700 peserta. Ini sangat luar biasa sekali apalagi juga terdapat 100 stand penelitian yang juga sangat edukatif,\" ungkapnya. Menurut Paulus, Indonesia saat ini lebih banyak ilmu sosialnya, dengan rata-rata hampir 78 persen daripada ilmu sainsnya. Dengan kegiatan lebih dini tersebut, maka diharapkan anak-anak lebih cinta kepada matematika, seni, teknologi, dan sains. \"Untuk menuju Indonesia Unggul maka perlu hal-hal yang seperti ini,\" tandasnya.(cha).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: