Bupati Majene Kunjungi Lahan Food Estate Desa Bansari, Akui Belajar Banyak dari Temanggung
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Bupati Majene Andi Achmad Syukri mengakui, program food estate atau lumbung pangan yang saat ini sedang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung bisa diterapkan di Majene, mengingat kondisi geografis antara dua wilayah itu kurang lebihnya hampir sama. \"Secara geografis tidak berbeda jauh, program pertanian unggulan ini bisa diterapkan di daerah saya (Majene),\" kata Andi usai melakukan kunjungan ke lahan food estate di Desa/Kecamatan Bansari, Selasa (18/1). Ia mengaku, melakukan kunjungan ke Temanggung hanya untuk belajar bagaimana program food estate ini berjalan dan dampaknya pada petani di Temanggung. Program ini memang menjadi salah satu program pemerintah kabupaten yang masuk dalam wilayah Provinsi Sulawesi Barat itu untuk meningkatkan pertanian. \"Saya dapat rekomendasi langsung dari Mentri Pertanian Yasin Limpo untuk belajar secara langsung ke Temanggung dan melihat proses pengolahan pertanian karena pak Mentan sangat antusias dan senang sekali dengan food estate yang ada di Temanggung,\" ujarnya. Dikatakan, program food estate di Kabupaten Temanggung dinilai sangat menarik dan berhasil, sehingga bisa menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain. Setelah meninjau secara langusng prorgam food estate di Kecamatan Bansari, Andi mengaku telah belajar banyak hal dari mulai dari pemanfaatan lahan dan pemberdayaan para petaninya. \"Kami lihat di sini tidak ada lahan yang tertidur, semua dimanfaatkan untuk pertanian. Kalau di sana (Majene), banyak lahan kami yang masih tertidur dan tidak dimanfaatkan. Jadi ini sangat menarik dan saya ingin bisa diterapkan di sana karena kultur maupun geografis juga hampir sama dengan Temanggung,\" ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung Hary Agung Prabowo yang menerima kunjungan mengatakan, pihaknya sangat senang jika bisa memberi ilmu yang bermanfaat bagi daerah lain. Pun demikian, Agung juga mengaku banyak belajar dari Pemkab Majene. \"Tentu ini membuktikan kalau Temanggung itu cukup maju dari sektor pertaniannya. Kita memang punya andalan utamanya pada sektor tanaman pangan atau holtikultura. Jadi semoga apa yang kita lakukan di sini bisa bermanfaat bagi daerah lain,\" tandasnya. Sebagaimana diketahui program food estate di Temanggung dengan luasan 339 hektar yang tersebar di lima kecamatan, yakni Bansari, Kledung, Ngadirejo, Parakan, dan Bulu. Tanaman hortikultura yang ditanam meliputi cabai, jentang, bawang merah, dan bawang putih. Berdasarkan analisis potensi produksi setelah dengan program ini keuntungan per hektar untuk bawang merah sekitar Rp23 juta, bawang putih Rp40 juta, cabai Rp55 juta, dan kentang konsumsi Rp187 juta. Selain itu dengan program ini ada peningkatan produksi dan kenaikan keuntungan karena efisiensi biaya tenaga kerja sampai 40 persen. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: