Bupati Wonosobo Minta Warga Tidak Kucilkan Tenaga Medis dan Perantau

Bupati Wonosobo Minta Warga Tidak Kucilkan Tenaga Medis dan Perantau

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Pemkab Wonosobo meminta masyarakat tidak melakukan pengucilan dan memberi stigma buruk kepada tenaga medis serta para perantau yang pulang dari zona merah. Mereka adalah pejuang keluarga, bahkan untuk tenaga medis mereka garda terdepan dalam pencegahan dan penangan pandemi corona. “Saya sudah mendengar keluhan dari para tenaga medis, ada perlakuan tidak baik, mereka dikucilkan oleh keluarga atau tetangga di rumah, ini gimana, mereka pejuang kemanusiaan malah dianggap membawa virus,” ungkap Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo saat mendampingi Bupati Eko Purnomo menggelar monitoring di tiga rumah sakit di Wonosobo kemarin. Menurutnya, banyak dari masyarakat yang belum memahami apa itu virus corona, sehingga mudah mendapatkan informasi yang tidak tepat. Untuk itu seluruh jajaran gugus tugas dan para relawan akan meningkatkan edukasi dan sosialisasi secara lebih inten, agar tidak gagal paham. “Tenaga medis itu memiliki standar operasional dalam menjalankan pekerjaan. Jadi kalau pulang ke rumah atau kembali ke lingkungan sudah bersih, dan jika mereka sakit akan langsung di rawat,” ujarnya. Sedangkan untuk perantau yang sudah terlanjur pulang, sikap pemrintah desa dan juga masyarakat juga cukup sewajarnya saja. Yang dibutuhkan adalah pemantuan, penndataan dan juga pemeriksaan dengan melibatkan bidan desa masing-masing. “Yang pulang dari zona merah cukup di data, diawasi dan diminta untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari, tidak perlu ada perlakukan yang lain. Apalagi diluar batas, tidak perlu,” tandasnya. Langkah antisipasi memang harus dilakukan oleh semua pemerintah desa dan kelurahan sesuai dengan protokol kesehatan. Namun tidak melakukan inovasi-inovasi yang membahayakan. Bahwa kemandirian dan semangat warga sangat diperlukan, akan tetapi tidak menyalahi aturan atau melampaui batas. Baca juga OPD Corona di Wonosobo Capai 1.581 Orang “Untuk penyemprotan desinfektan, harus efektif, tidak asal, gunakan bahan-bahan yang dianjurkan, ini bukan sedang menyemprot hama tanaman,” katanya. Sementara itu, Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengemukakan bahwa dari hasil monitoring terhadap tiga rumah sakit di Wonosobo, yaitu PKU Muhammadiyah, RSI dan RSUD setjonegoro, masing-masing sudah menyiapkan  ruang isolasi bagi ODP maupun PDP. “Tiga rumah sakit sudah siap ruang atau bangsal khusus isolasi, untuk APD dan kebutuhan tenaga medis sejauh ini masih cukup, satu bulan kedepan masih aman, tinnggal bulan bulan berikutnya, dan itu sudah kita antisipasi,” katanya. Pemkab Wonosobo mengaku terus melakukan pemetaan terhadap realokasi anggaran bagi pencegahan dan penangan covid 19 di wonosobo.  Proses pembahasan dengan DPRD sudah ada titik terang. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: