Cegah Banjir, Warga Kejiwan, Wonosobo Buat Biopori

Cegah Banjir, Warga Kejiwan, Wonosobo Buat Biopori

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Penyelamatan lingkungan melalui tindakan kecil dan terjangkau harus dilaksanakan secara terus menerus. Seperti yang dilakukan warga Kelurahan Kejiwan Kecamatan Wonosobo membuat lubang biopori sejumlah titik pemukiman. Pembuatan lubang ini sebagai upaya untuk mencegah banjir. Kepala Kelurahan Kejiwan Kecamatan Wonosobo, Musyafak menyampaikan, upaya penyelamatan terhadap lingkungan harus dilakukan seluruh lapisan masyarakat, tidak harus melalui kegiatan yang susah namun hal kecil dan mudah dilakukan. “Pembuatan biopori ini sebagai salah satu upaya  penyelamatan lingkungan yang paling mudah dilakukan,” ungkapnya. Menurutnya, pembuatan biopori merupakan tindakan kecil namun memberikan efek yang baik bagi siklus air. Dimana air hujan tidak secara langusng lari ketempat yang lebih rendah, namun diserap masuk kedalam bumi untuk kemudian mengalami proses alami. Dijelaskan, lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan meningkatkan daya resapan air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria. Baca juga Tebing di Desa Tegal Sari, Temanggung Berpotensi Longsor Lagi “Pembuatan  biopori untuk menyiapkan resapan air hujan, sekaligus menyambut musim hujan dengan jumlah 100 lubang biopori yang tersebar di lingkungan pemukiman. Kita bekerjasama dengan pabrik Aqua dan LPTP,” katanya Christriyogo dari Staf DLH Wonosobo mengemukakan semua pihak harus berperan dalam penyelamatan lingkungan, baik itu pemerintah, perusahaan swasta maupun masyarakat luas.  Upaya yang dilakukan Pemerintah Kelurahan Kejiwan dengan membuat biopori sudah sangat tepat. Karena dengan meresapkan air ke dalam tanah maka ketersediaan air tanah akan terjaga meskipun air tersebut tidak akan secara langsung dapat dimanfaatkan, tetapi air tersebut wilayah yang berada di bawahnya. “Jika kita membuat biopori dengan ukuran 3 inch dan panjang 60 cm maka jumlah air yang akan terserap adalah 1,4 liter/detik,” katanya. Namun untuk pembuatan biopori perlu memperhatikan lokasi, jangan sampai membuat biopori justru memicu terjadinya longsor. Pilihan titik pembuatan biopori tidak di pinggir-pinggir tebing, tetapi memilih titik di tempat yang landai. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: