Cegah Pernikahan Dini, Inilah yang Dilakukan Tim Penggerak PKK Temanggung
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Guna mencegah beragam dampak buruk dari pernikahan usia dini, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Temanggung, Denty Eka Widi Pratiwi mengaku tengah gencar mensosialisasikan Undang-Undang Pernikahan di berbagai penjuru wilayah. Menurutnya, dari berbagai program PKK yang lain, masalah pernikahan anak usia dini disebut menjadi salah satu hal yang paling urgen untuk disosialisasikan secara masif dan menyeluruh lantaran berpotensi membawa berbagai dampak buruk. Antara lain dapat meningkatkan risiko stunting, perceraian, hingga masalah kesehatan seperti kanker mulut rahim dan osteoporosis. Terdapat banyak faktor yang mendasari terjadinya pernikahan usia dini, mulai dari adat, ekonomi, hingga kehamilan yang tak diinginkan. “Pernikahan usia dini merupakan sebuah problem yang sebisa mungkin diminimalisir mengingat banyak dampak negatif yang ditumbulkan. Oleh karenanya, kami akan secara gencar mengkampanyekan stop pernikahan usia dini di banyak wilayah, termasuk pedesaan,” ungkapnya. Sebelumnya, pemerintah hanya mengatur batas usia minimal perempuan untuk menikah yakni 16 tahun. Aturan tersebut tertuang dalam UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan . Kemudian, UU tersebut direvisi dengan UU Nomor 16 Tahun 2019 yang berlaku sejak 15 Oktober 2019. Adapun dalam aturan baru tersebut, menyebut bahwa usia minimal untuk menikah adalah 19 tahun, baik untuk perempuan maupun laki-laki. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan Kemen PPPA, dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Dalam peraturan itu, disebutkan bahwa kategori anak adalah mereka yang usianya di bawah 18 tahun. “Memang bisa menempuh mekanisme permohoman dispensasi ke Pengadilan Agama. Namun, alangkah lebih bijak apabila masing-masing mempelai dapat menggelar pernikahan sesuai batas usia anjuran pemerintah melalui UU terbaru. Jangan sampai di kemudian hari pernikahan usia dini justru memunculkan implikasi negatif bagi mereka, pihak orang tua masing-masing, bahkan lingkungan sekitar. Ini penting sebagai catatan,” tegasnya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Dukung Moon Gabi Usai Jung Woo Sung Terungkap sebagai Ayah Kandung Anaknya, Netizen: Pilihan Berani!
- 2 Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Magelang Berharap Pilkada Berjalan Kondusif
- 3 Hari Guru Nasional 2024: Pj Sekda Purworejo Ajak Guru Tingkatkan Kompetensi
- 4 Untuk Pertama Kalinya Usai Dilantik DPR RI, Nafa Urbach Beri Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Magelang
- 5 Pilkada 2024: Polres Temanggung Kerahkan 500 Personel Demi Kelancaran dan Keamanan
- 1 Dukung Moon Gabi Usai Jung Woo Sung Terungkap sebagai Ayah Kandung Anaknya, Netizen: Pilihan Berani!
- 2 Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Magelang Berharap Pilkada Berjalan Kondusif
- 3 Hari Guru Nasional 2024: Pj Sekda Purworejo Ajak Guru Tingkatkan Kompetensi
- 4 Untuk Pertama Kalinya Usai Dilantik DPR RI, Nafa Urbach Beri Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Magelang
- 5 Pilkada 2024: Polres Temanggung Kerahkan 500 Personel Demi Kelancaran dan Keamanan