Coca-Cola Amatil Indonesia Kembangan Bisnis di Indonesia Timur

Coca-Cola Amatil Indonesia Kembangan Bisnis di Indonesia Timur

PASURUAN- Coca-Cola Amatil Indonesia meresmikan lini produksi Affordable Single Serve Package (ASSP) kedua senilai US$ 24 juta di pabrik Pasuruan, Jawa Timur. Lini baru ini akan mendukung Amatil Indonesia untuk memasok plastik ringan berkualitas tinggi dengan lapisan kaca yang akan meningkatkan daya tahan kemasan sebanyak 260 juta botol setiap tahun di seluruh Jawa Timur dan Indonesia Timur, termasuk Bali dan Kepulauan Timur, Sulawesi, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Group Managing Director Coca-Cola Amatil Group (Amatil), Alison Watkins, dan Presiden Direktur Amatil Indonesia, Kadir Gunduz meresmikan fasilitas terbaru tersebut bersama Direktur Jenderal Industri Agro – Kementerian Perindustrian RI, Abdul Rochim dan Asisten Perekenomian dan Pembangunan Pemprov Jatim, Wahid Wahyudi. Saat ini, Jawa Timur memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari total produksi Amatil Indonesia secara nasional melalui pabrik Pasuruan yang menaungi tujuh lini produksi. Total produksi di pabrik Pasuruan akan meningkatkan hasil produksi yang signifikan sebesar 130.000 preform/jam, serta kapasitas penyimpanan produk sebanyak 40,3 juta botol dan 7.100 palet preform. Sejak tahun 2014, Amatil Indonesia telah menginvestasikan lebih dari US$ 379 juta (Rp 5,51 triliun) dengan meresmikan begitu banyak fasilitas baru sebagai bentuk komitmen untuk bertumbuh di Indonesia, termasuk: 22 jalur produksi di seluruh operasi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan lini produksi ASSP pertama di pabrik Cikedokan, Jawa Barat. Jalur ASSP terbaru dibangun untuk membantu Amatil Indonesia dalam melayani pasar yang terus bertumbuh di Indonesia timur, bersama fasilitas yang diresmikan pada tahun 2017, Mega Distribution Centre (Mega DC) dan pabrik Preform dengan total investasi US$ 68 juta. Presiden Direktur Amatil Indonesia, Kadir Gunduz mengatakan fasilitas yang baru diresmikan merupakan wujud nyata dari komitmen CCAI untuk terus bertumbuh dan berinovasi di Indonesia. Perjalanan CCAI telah dimulai sejak 27 tahun yang lalu dan telah mengembangkan bisnis tersebut menjadi salah satu perusahaan minuman regional terbesar yang menyajikan minuman favorit Indonesia.“Lini ini menghasilkan botol plastik yang lebih ringan dan berkualitas tinggi dengan lapisan kaca khusus untuk meningkatkan daya tahan dan menjaga kesegaran. Dengan kapasitas 260 juta botol per tahun, lini ASSP dapat menghasilkan banyak kemasan dengan kecepatan lebih cepat dan di saat yang sama mengurangi jumlah plastik,” ungkapnya. Disebutkan. komitmen untuk terus berinvestasi pada fasilitas baru diperkuat oleh komitmen Amatil Indonesia untuk berinvestasi dalam pengembangan kemampuan sumber daya manusia. Saat ini, Amatil Indonesia menjalankan sepuluh akademi pelatihan teknis lintas fungsi, memberikan total ~ 64.000 hari pelatihan per tahun. Pada tahun 2014, Amatil Indonesia memulai Supply Chain Technical Academy (SCTA), akademi pertamanya di Jawa Timur. Keberhasilannya kemudian memungkinkan Amatil Indonesia untuk mengembangkan program tersebut di seluruh Indonesia, dan meluncurkan banyak akademi lain yang terus tumbuh lebih kuat hingga saat ini. Sejauh ini ada 72 karyawan pabrik Amatil Indonesia di Pasuruan yang telah menerima sertifikasi dari SCTA. “Coca-Cola Amatil Indonesia tidak hanya berinvestasi dalam teknologi manufaktur terbaru, tetapi kami juga berinvestasi pada karyawan kami. Program pengembangan kapabilitas yang kami jalankan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis karyawan dalam mengoperasikan mesin dan kemampuan kepemimpinan yang lebih baik,” tambah Gunduz. Tahun lalu, pihaknya  mengawali kolaborasi bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perindustrian untuk menjalankan program pengembangan keterampilan kejuruan yang telah melibatkan lebih dari 1.200 peserta di seluruh wilayah operasional. \"Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para perwakilan pemerintah atas dukungannya yang telah menjadi pemacu utama bagi pertumbuhan bisnis kami,” sebutnya. (rls)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: