Datangi Polda Jateng, Peradi Magelang Resmi Laporkan Hotman Paris Hutapea

SEMARANG, MAGELANGEKSPRES.COM– Bola panas perseteruan antara pengacara Hotman Paris Hutapea dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) terus bergulir dan kini memasuki babak baru. Gerah dengan beragam perbuatan serta perilakunya di dunia maya hingga menyeret nama Peradi di bawah kepemimpinan Otto Hasibuan yang menyeruak ke publik belakangan ini, DPC Peradi Magelang akhirnya resmi melaporkan pengacara senior kondang Hotman Paris Hutapea ke Mapolda Jateng pada Kamis (28/4) siang. Dengan didampingi Korwil Jateng, Badruszaman, Ketua DPC Peradi Magelang, Ida Wahidatul Hasanah beserta jajarannya diterima langsung oleh Subdit V Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Jawa Tengah. Dalam berkas laporan resminya, DPC Peradi Magelang menuding bahwa Hotman Paris Hutapea telah melakukan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik melalui media sosial. “Tidak hanya kami saja, perwakilan DPC Peradi se Jawa Tengah juga ikut dalam pelaporan resmi ke Mapolda hari ini dengan dugaan menyebarkan ujaran bohong atau hoaks, terkait pelanggaran Pasal 28 UU IT,” tukas Ida. Lanjutnya, pencemaran nama baik yang dimaksud terjadi pada tanggal 21 April 2022 melalui channel Youtube dan akun instagram pribadi Hotman Paris dengan nama Hotman Paris Official. Selain itu, Hotman juga dianggap telah menyakiti hati rekan sesama profesi advokat, khususnya yang bernaung di bawah Peradi akibat ucapannya yang menyatakan bahwa Anggaran Dasar Peradi Otto Hasibuan tidak sah. “Hal itu tidak terbukti di pengadilan. Terlapor juga menyebarluarkan informasi perkara Mahkamah Agung melalui akun instagram pribadinya. Ini melukai kami,” tudingnya. Pihak Polda Jateng sendiri mengaku akan menindaklanjuti laporan dari DPC Peradi Magelang tersebut. Sebelumnya ramai diberitakan Hotman Paris Hutapea dan Otto Hasibuan tengah terlibat perseteruan di dunia maya dalam beberapa waktu terakhir yang berujung pengunduran diri Hotman Paris dari keanggotaan Peradi. Kedua pengacara senior yang kerap menangani kasus-kasus besar itu mengklaim bahwa masing-masing keduanya sama-sama memiliki dasar kuat untuk lempar argumen. (riz)

Sumber: