Diguyur Hujan Deras, Senderan SD di Wonosobo Setinggi 8 Meter Ambrol
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM - Diguyur hujan deras, senderan dengan tinggi 8 meter di Desa Pengarengan, Kecamatan Kalibawang Longsor. Akibatnya jalan menuju sekolah dasar (SD) di desa tersebut tidak bisa dilalui. Kepala Desa Pengarengan, Bambang Purwoko mengatakan, peristiwa tanah longsor terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Bermula pada saat wilayah Desa Pengarengan diguyur hujan lebat dan waktu cukup lama, sehingga membuat senderan tersebut longsor. \"Awalnya hujan lebat. Diduga senderan sudah tidak kuat menahan derasnya air sehingga langsung longsor,\" katanya. Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun jalan menuju SD Pengarengan tidak bisa dilalui karena tertutup material longsor. Sehingga warga Desa Pengarengan dibantu anggota Koramil Kalibawang melakukan gotong royong untuk membersihkan material longsor. \"Secara gotong royong warga dibantu anggota TNI Kalibawang melakukan pembersihan material longsor agar jalur kembali normal,” ujarnya. Sementara itu, Kapten Arm Trio Mardiyanto mengatakan anggotanya untuk melaksanakan karya bakti membersihkan senderan yang longsor menutup jalan akibat terguyur hujan. Pengerahan personil ini sebagai bentuk kepedulian TNI khususnya Koramil dalam membantu masyarakat yang sedang mengalami musibah. “Bersama masyarakat Desa Pangarengan membersihkan senderan longsor yang menutup jalan desa. Dengan adanya karya bakti ini diharapkan material bisa tersingkirkan sehingga masyarakat bisa melalui jalan tersebut,” katanya. Pihaknya berharap peristiwa itu tidak terulang lagi, dan meminta kepada warga untuk tetap waspada dan aktif melakukan pemantauan terhadap potensi bencana alam di sekitar lingkungan masing-masing. Sebab pada musim penghujan bahaya tanah bergerak atau longsor bisa terjadi dimana saja. “Waspada itu penting, tapi bukan untuk takut, warga hanya perlu melakukan pemantauan lokasi sekitar pemukiman dan ladang, jika dicurigai adanya retakan tanah yang berpotensi longsor bisa segera memberikan laporan,” ujarnya. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat/petir dan diikuti angin kencang, dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: