Ekspor Produk UMKM Pamekasan ke Turki, Bupati Minta Ikuti Pasar Global
PAMEKASAN, MAGELANGEKSPRES.COM - Sejumlah produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, merambah pasar internasional. Ada lima produk olahan dan kerajinan yang akan ekspor ke Turki. Kelimanya adalah teri crispy, sambel petis Madura, peyek cumi, kopi rempah, dan batik khas Pamekasan. Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyampaikan, pihaknya harus banyak belajar tentang strategi ekspor barang agar produknya mampu bersaing di pasar internasional. Selain itu, penjualan harus menjanjikan. Produk UMKM yang akan diekspor ke Turki atau negara lain mengikuti hukum pasar global. Tujuannya adalah mengantisipasi terjadinya klaim produk serta kekhawatiran lain yang merugikan pelaku usaha Indonesia. \"Sebab, ada beberapa produk lokal Indonesia yang dikirim ke negara tertentu, kemudian dikirim lagi ke Indonesia menjadi made in negara tertentu. Hitungannya bukan rupiah lagi, tapi dolar,\" katanya pada Rabu (15/12). Bupati yang akrab disapa Mas Tamam tersebut menjelaskan, salah satu yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi klaim produk tersebut adalah memberikan merek. Pihaknya juga mendorong pertumbuhan ekonomi bukan hanya produk olahan, melainkan juga handycraft yang mampu bersaing di pasar dunia. Misalnya, produk batik Pamekasan yang telah banyak diminati masyarakat global. Bahkan, batik khas bumi Gerbang Salam tersebut akan tampil di pergelaran New York Fashion Amerika Serikat awal tahun 2022. Dia menekankan, pelaku usaha harus bisa mengikuti keinginan pasar dalam memasarkan produknya. Termasuk produk batik Pamekasan yang memerlukan banyak inovasi serta perbaikan motif supaya mampu berekspansi dengan baik. \"Bisnis itu ikut pasar, jangan ikut sesuai dengan keinginan diri sendiri, kalau pasarnya warna putih jangan memaksa diri untuk menjual warna hitam,\" tandasnya. Dia berharap ekspor produk UMKM Pamekasan tersebut berjalan lancar sesuai dengan keinginan bersama. Sebab, kesuksesan ekspor produk menjadi kebanggaan Pemkab Pamekasan yang telah melakukan pendampingan untuk pengembangan usaha. \"Kalau memaksakan tidak ikut pasar, kita mendapatkan prinsip, tidak mendapatkan uang. Karena bisnis itu ingin mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dengan modal sekecil-kecilnya,\" tandasnya. (mrk/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: