Gerakan Menulis Buku di SMPN 2 Selomerto, Targetkan Satu Peserta Didik Menulis Satu Karya
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – SMPN 2 Selomerto menggelar sebuah workshop jurnalistik bertajuk Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB), kemarin. Agenda yang bertempat di aula sekolah itu, mengusung konsep yang cukup unik yakni diisi narasumber dari para guru setempat. Para guru mayoritas memiliki minat dan konsentrasi di bidang kepenulisan. “Ada enam narasumber guru yang berasal dari guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, dan IPS. Setiap kelas terdapat dua narasumber yang memberikan materi ditambah satu guru pendamping yang mendampingi peserta didik bila kesulitan mengetik di laptop atau handphone,” ungkap ketua panitia, Hidayat SPd MM kemarin (17/11). Agenda itu diikuti sebanyak 166 peserta didik yang dibagi menjadi tiga kelas sesuai cabang yang mereka pilih. Di workshop itu dibagi dalam tiga cabang yaitu cerpen, artikel, dan puisi. Menurut Hidayat tujuan dari workshop itu adalah untuk membekali peserta didik agar mampu menulis dengan baik sesuai kaidah. “Targetnya adalah satu peserta didik bisa menulis satu karya. Karya-karya tersebut kemudian akan dibukukan dan diikutsertakan dalam lomba Gerakan Sekolah Menulis Buku Tingkat Nasional. Acara ini adalah lanjutan. Sebelumnya pada bisa meraih juara 3 dan terpilih menjadi Sekolah Literasi 2018,” ungkapnya. Baca Juga Ditinggal Jualan, Sebuah Rumah di Wonosobo Ludes Terbakar Dijelaskan kepala sekolah, Rafikoh SPd MPd para peserta didik mengikuti acara dengan serius selama tiga jam. Pemilihan cabang cerpen, artikel dan puisi disesuaikan dengan minat peserta didik. Ada juga peserta didik yang memilih dua kelas karena memang mampu. Pada intinya disesuaikan dengan kemampuan peserta. Setelah menyimak materi dari narasumber para peserta membuat karya. “Awalnya, saya bingung memilih antara kelas cerpen dan artikel karena saya suka keduanya. Setelah izin Bu Puji selaku narasumber akhirnya diperbolehkan mengikuti dua kelas. Alhamdulillah, senang sekali,” tutur salah satu peserta didik kelas VII, Balqis. Berakhirnya workshop jurnalistik ditandai pengumpulan soft file karya kepada narasumber. Usai workshop, tulisan peserta akan disunting oleh 11 guru dan dicetak menjadi buku antologi cerpen, puisi, dan artikel. “Semoga acara ini bisa menambah ilmu untuk peserta didik di bidang jurnalistik. Selain itu bisa menggiatkan literasi di sekolah,” pungkas kepala sekolah. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: