Goyong Royong Menjadi Ciri Khas Program TMMD Sengkuyung
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Goyong royong menjadi ciri khas program TMMD Sengkuyung yang digelar Kodim 0707 Wonosobo. Hal tersebut terlihat dari proses pelaksanaan yang melibatkan warga setempat serta anggot TNI. “Gotong-royong sudah menjadi ciri khas dari program TMMD sengkuyung, sebab melibatkan banyak warga dalam kegiatan pelaksanaanya, tentunya bersama anggota TNI, sehingga hasilnya bagus, awet dan lebih hemat,” ungkap Kasrem 072/Pamungkas, Kolonel Inf Afianto saat melakukan tinjuan program TMMD di Kwadungan Kalikajar, kemarin. Kunjungan Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf Afianto beserta rombongan yang didampingi Kasdim beserta Danramil dan Kapolsek serta Kepala Desa untuk melihat sejauh mana pencapaian pembanguan program TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2020 tersebut. Menurutnya, kegiatan TMMD Sengkuyung yang dilakukan di Desa Kwadungan Kecamatan Kalikajar sudah sesuai dengan dan mencapai sasaran yang diprogramkan. Semangat gotong royong membangun sukseskan program TMMD Sengkuyung ini menjadi lebih baik sehingga dapat berguna bagi warga masyarakat desa setempat dan sekitarnya. “Kami berharap semangat gotong royong itu terus dihidupkan tidak hanya pada pelaksanaan TMMD saja, tapi juga kegiatan-kegiatan positif lainnya di desa. Selain itu kepada Prajurit TNI yang bertugas dalam pembangunan TMMD tetap menjaga kesehatan dan kemanunggalan dengan masyarakat,” pintanya. Baca Juga Satgas Desa Diharap Tekan Laju Pertambahan, Hanya Tersisa 85 Desa yang Hijau Lebih lanjut disampaikan esensi dari pelaksanaan TMMD adalah memupuk rasa gotong royong. Karena dalam setiap TMMD adalah setiap pengerjaan dilaksanakan dengan suka rela tanpa ada ongkos pengerjaan. Itulah yang membedakan program TMMD dengan pembangunan yang lainnya. Sehingga banyak manfaat yang diperolehnya. “Suka rela tanpa ongkos pengerjaan inilah inti dari kegiatan TMMD tersebut dikatakan mendorong semangat gotong royong,” ucapnya. Kasrem juga berpesan kepada Kades Kwadungan agar selesai nanti agar hasil TMMD dirawat secara maksimal sehingga membawa nilai ekonomis tinggi. Sedangkan kepada Camat Kalikajar, pihaknya meminta agar diajukan jalan ini statusnya menjadi jalan kabupaten sehingga pengerasannya bisa dilaksanakan oleh Pemda. “Hasil program fisiknya itu dirawat, biar memiliki manfaat jangka panjang. Ini kades harus mampu menggerakkan warganya melakukan pemeliharaan,” katanya. Sementara itu, Kasdim 0707 wonosobo, Mayor Caj Hanry Handoko menyampaikan pengerjaan sasaran fisik dan non fisik tetap berjalan sesuai program, pengerjaan jalan penghubung dengan 672 x 4 meter, pembuatan senderan 2 buah dan drainase yang menghubungkan Dusun Banyurip dengan Dusun Ngaglik Desa Kwadungan. Sehingga menghemat jarak tempuh kurang lebih 1.500 M. Sebelum menjadi sasaran TMMD ini merupakan jalan setapak dan saluran irigrasi. “Jalan ini jadi akan menjadi jalan alternatif bagi kedua dusun tersebut. Manfaat yang lain adalah dengan adanya jalan diperkeras 4 meter yang dulunya hanya jalan setapak tidak bisa dilalui kendaraan roda dua. Jika selesai nanti bisa dilalui oleh kendaraan roda 4. Sehingga memudahkan untuk mengangkut hasil pertanian ,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: