Hasil Panen KWT Sati Makmur Kedungsari dibagikan Secara Cuma-Cuma

Hasil Panen KWT Sati Makmur Kedungsari dibagikan Secara Cuma-Cuma

MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG - Cara unik dipraktikkan warga Kelurahan Kedungsari, Magelang Utara, Kota Magelang di bulan Ramadan yang masih dalam suasana Pandemi Covid-19 ini. Terutama kalangan ibu-ibu rumah tangga. Mereka yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Makmur ini tengah memanen hasil pertanian sayuran yang kemudian dibagikan kepada masyarakat secara cuma-cuma. Satu per satu sayuran hijau itu dicabut. Dengan rapi dan telaten, belasan ibu-ibu itu terlihat cekatan. Mereka memanen beraneka sayuran seperti sawi, kangkung, dan bayam. Lurah Kedungsari Nur Lamiah, mengatakan, aktivitas warga bertani memang sudah sangat lama di wilayahnya. Kendala keterbatasan lahan tak menjadi hambatan, karena bisa memanfaatkan hidroponik. Hanya saja, pandemi membuat hasil panen tahun ini sedikit berkurang. “Tapi kami tetap didukung Pemkot Magelang melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Semangat yang pernah menurun pun sekarang kembali bangkit,” kata Nur Lamiah, Minggu (3/5). Hasil panen ini, kata Nur Lamiah, tidak semuanya dijual. Melainkan sebagian disisihkan untuk kegiatan sosial. Sebab, disadari bahwa pandemi membuat beban warga kian besar. “Sebagian dialokasikan untuk program ‘cantelan’ sayuran ini bisa dibawa pulang warga secara cuma-cuma. Program ini sebenarnya sudah berjalan satu tahun, dan warga sangat antusias baik yang menyumbangkan (sayuran) ataupun yang menerima ‘cantelan’ ini,” tuturnya. Selain menyasar program cantelan, sayuran ini juga didistribusikan di tempat Posyandu dan Sedekah Jumat. “Harapannya dengan warga bergotong-royong bisa membangkitkan kembali semangat kita untuk bekarya di tengah pandemi Covid-19,” jelasnya. Di sisi lain, warga terutama kaum ibu juga terbantu karena bisa memangkas belanja sayur sehari-hari karena harga lebih murah dari pasaran. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang Eri Widyo Saptoko mengatakan, panen ini merupakan hasil keuletan warga dalam memanfaatkan lahan sempit sehingga menjadi lebih produktif. \"Panen sayuran ini diawali sebulan lalu, lahannya tidak begitu luas sekitar 200-300 meter persegi dan efektif sekitar 150 meter persegi,\" jelas Eri, disela-sela panen, di Kelurahan Kedungsari. Menurutnya, Pemkot Magelang terus mendorong warga, dari kampung organik hingga menciptakan pupuk organik untuk penggandaan tanaman sehat. Eri berharap memalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) bisa meningkatkan ketahanan pangan Kota Magelang. Eri juga berharap, kegiatan ini memberikan edukasi masyarakat, serta menyediakan makanan kewilayahan yang bisa menularkan ke wilayah lain. Pihaknya telah melaksanakan sosialisasi meski belum semua tersentuh. \"Ini mendukung gerakan urban farming juga, meningkatkan pendapatan dan gizi masyarakat, karena sayurannya organi kita mengurangi kimia,\" imbuh Eri. (prokompim/kotamgl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: