Hujan Deras, Banjir Lereng Sindoro Semakin Tidak Terkendali
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Wonosobo berdampak banjir di jalur turunan panjang Kertek - Kledung. Setelah beberapa waktu banjir menimbulkan korban jiwa di desa reco kertek, saat ini banjir kembali terjadi di Dusun Kabelukan Desa Candiyasan. Tidak ada korban jiwa, namun banjir menggangu arus lalu lintas. Pengguna jalan diimbau untuk berhenti. Pemandangan menakutkan video banjir di Dusun Kabelukan Candiyasan ramai dibicarakan oleh masyarakat Wonosobo. Sebagian besar menduga banjir tersebut tidak lepas dari kondisi kerusakan lingkungan di kaki Gunung Sindoro. kegiatan galian C liar. Babinkamtibmas Candiyasan Bripka Wahyu Jatmiko, membenarkan bahwa Jalan Raya Kertek-Parakan, tepatnya di perempatan Desa Candiyasan - Kertek telah terjadi banjir sejak pukul 16.30 WIB hujan deras mengakibatkan air meluap di jalan raya. “Kami imbau untuk masyarakat yang melintas di jalan tersebut berhati-hati. Anggota Polsek Kertek bersama masyarakat bergotong royong mengatur lalulintas dan mengalihkan aliran air yang masuk ke jalan raya,\" katanya. Aktivis Kaukus Lingkungan Wonosobo, Edo Harkitanto mengatakan, setiap hujan besar Wonosobo disuguhi pemandangan mengerikan dari lereng Gunung Sindoro. Banjir Bandang masuk ke jalan utama Wonosobo-Temanggung. \"Belakangan ini banjir semakin mengerikan dan tidak terkendali, bahkan sudah menimbulkan korban jiwa,\" ungkapnya. Menurutnya, pemkab perlu melihat dengan jernih dan mata terbuka bahwa kondisi itu bisa jadi tidak lepas dari kegiatan galian c liar di Lereng Sindoro yang sudah menahun dibiarkan. \"Memang pemkab tidak pernah keluarkan izin. Tapi dampakknyan jika banjir yang akan kena masyrakat Wonosobo sendiri,” ujarnya. Pihaknya berharap, peristiwa itu menjadi pelajaran penting, bahwa keseimbangan alam yang terganggu akan berpotensi menimbulkan bencana yang lebih besar. Sedangkan politisi asal Kertek, Udik Ridawan mengaku menyesalkan kondisi tersebut. Sudah sejak dulu dirinya memperingatkan soal bahaya kerusakan lereng Gunung Sindoro. \"Kita sudah sejak dulu memperingatkan bahwa aktifitas pertambangan di wilayah atas bahaya. Semua diam seakan di anggap lelucon, sekarang setelah mulai terasa ada bencana semua bengok ra karuan,\" katanya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: