IDAI Jateng Usulkan Posyandu Dihidupkan Lagi
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Tengah meminta pemerintah daerah kembali melaksanakan Posyandu setelah vakum beberapa waktu akibat pandemi virus corona (Covid-19). Ketua IDAI Cabang Jateng dr Fitri Hartono disela penyerahan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Tim Penggerak (TP) PKK Kota Magelang, di Posyandu Menowo, Kedungsari, Magelang Utara, mengatakan, meski dibuka posyandu harus dilaksanakan di tempat yang sudah dinyatakan aman dari penyebaran virus corona. \"Kami menginisiasi masyarakat, lewat kader untuk dapat kembali melakukan posyandu di tempat yg telah ditentukan, yakni tempat yang aman. Kami sarankan di zona hijau dan tetap memakai APD sesuai protokol kesehatan,\" kata Fitri. Menurutnya, posyandu adalah sarana untuk memenuhi hak anak, yakni hak hidup serta hak untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Angka kesakitan atau kematian bayi bisa dicegah sejak dini melalui posyandu. \"Begitu ketahuan ada masalah anak, misalnya gizi kurang, apalagi stunting maka tidak boleh ada kata berhenti pelayanan meskipun saat pandemi Covid 19,\" tandas Fitri. Ia menjelaskan, pelayanan di posyandu harus dilakukan. Sebab jika tidak, dikhawatirkan menimbulkan ketakutan masyarakat berhadapan dengan tenaga kesehatan (nakes). \"Misalnya menjadi takut dengan nakes, takut ke puskesmas dan ketakutan lainnya. Kalau sudah takut, jadi tidak ada yang memantau tumbuh kembang anak. Ketika ada masalah maka tidak akan terselesaikan,\" ungkapnya. IDAI merekomendasi anak dibawah usia 2 tahun (golden period) mendapatkan prioritas pelayanan. Pada usia tersebut tumbuh kembang anak harus optimal. Pihaknya berharap posyandu bisa melayani imunisasi, bisa menekan angka gizi buruk, stunting, dan masalah kesehatan anak lainnya. \"Di tengah pandemi ini, kami meminta tenaga kesehatan hingga kader dipersiapkan sebaik mungkin, yakni mengenakan APD, mengikuti prosedur protokol kesehatan dan berperilaku hidup sehat,\" papar dia. Menurut dia, New Normal posyandu artinya menerapkan kebiasaan baru, sesuai dengan prosedur protokol kesehatan. Termasuk nakes dan kader harus memakai APD karena potensi penularan virus tetap ada. Pada kesempatan itu, IDAI menyerahkan bantuan APD sebanyak 200 buah, yang diserahkan secara simbolis kepada Ketua TP PKK Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito. \"Suatu kehormatan bagi Kota Magelang menjadi kota pertama yang mendapat bantuan ini. Ini menjadi awal agar posyandu segera digelar lagi karena 3 bulan anak di rumah padahal sebetulnya anak butuh ditimbang, imunisasi dan lainnya. Selama pandemi kita betul-betul konsentrasi pasa pandemi,\" tutur Yetty. Dia berharap, setelah posyandu bisa dilaksanakan, gizi buruk dan stunting tidak terabaikan lagi. Ia juga meminta masyarakat untuk patuh pada imbauan protokol kesehatan yakni memakai masker baik orangtua dan bagi anak. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: